SATUJABAR, BANDUNG – Selamat datang di Desa Tegalluar. Salah satu wilayah di Jawa Barat yang rencananya akan menjadi ibukota terbaru.
Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil menegaskan ibukota tetap di bandung, namun Tegalluar akan menjadi pusat pemerintahan. Wilayah ini berada di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Tegalluar paling potensial menjadi lokasi pemindahan pusat pemerintahan Jabar. Daerah yang menjadi titik akhir pemberhentian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut cukup strategis karena jadi simpul beberapa ruas jalan tol dan pusat ekonomi lainnya.
Ridwan Kamil mencontohkan, Ibu Kota Malaysia, yaitu Kuala Lumpur, pusat pemerintahannya berkumpul di Putrajaya.
Desa ini memiliki luas wilayah 736 hektare (ha) dengan jumlah penduduk 14 ribu jiwa. Di sebelah utara, Desa Tegalluar berbatasan dengan Tol Padalarang-Cileunyi dan Kota Bandung.
Di sebelah timur, desa ini berbatasan dengan Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek dan Desa Bojongemas, Kecamatan Solokan Jeruk.
Di sebelah selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay dan Desa Bojongemas, Kecamatan Solokan Jeruk. Adapun di bagian barat berbatasan dengan Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang.
Yang menarik, stasiun Tegalluar akan didesain oleh Ridwan Kamil Saat ini di Desa Tegalluar tengah dibangun Stasiun Tegalluar yang merupakan stasiun akhir dari jalur kereta cepat (high speed rail) Jakarta-Bandung. Ridwan Kamil, yang juga seorang arsitek, berencana mendesain sendiri bangunan Stasiun Tegalluar. Stasiun tersebut akan berada di samping Masjid Agung Al Jabbar.
Stasiun Tegalluar akan terhubung dengan Stasiun Bandung dengan jalur sepanjang 15 km. Jalur tersebut akan dilayani oleh kereta ringan (light rail transit). Trase Tegalluar-Stasiun Bandung diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Bandung.
Kereta cepat Jakarta-Bandung yang membentang di jalur sepanjang 142 km akan memangkas waktu perjalanan dari 3 jam menjadi 45 menit.