SATUJABAR, SUMEDANG – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir membuka Jabar Etno Festival (JEF) 2025 di Gedung Negara, Senin (3/11/2025). Kegiatan yang mengusung tema ‘Menjalin Tradisi, Menginspirasi Generasi’ ini merupakan revitaslisasi warisan budaya tak benda Indonesia di Jawa Barat.
Bupati Dony menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah IX Jawa Barat yang telah memercayakan Sumedang sebagai tuan rumah JEF 2025 dan diisi dengan materi jejak budaya Sumedanglarang. “Kami merasa bangga karena kegiatan besar ini. Tentunya dengan kegiatan ini akan terus menguatkan kami dalam mengimplementasikan Sumedang sebagai puseur budaya, sebagaimana Perda Nomor 1 Tahun 2020 tengang Sumedang Puseur Budaya Sunda,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Bupati mengatakan, JEF diharapkan akan semakim memotivasi Kabupaten Sumedang untuk terus menjadikan dirinya sebagai salah satu daerah yang betul-betul menjadikan budaya sebagai arus utama pembangunan. “Jadi bagaimana terus melestarikan budaya lama yang baik dan menggali budaya baru yang lebih baik dalam bentuk inovasi dan kreatifitas lainnya,” ujarnya.
Untuk itulah kegiatan Jabar Etno Festival tersebut bisa menjadi wahana untuk mengaktualisasikan potensi kreatif yang ada di Kabupaten Sumedang. “Selain itu menjadi wahana untuk menyerap dan menampung gagasan serta ide-ide baru untuk kemajuan kebudayaan kedepannya,” kata Bupati Dony.
Sumedang salah satu kabupaten paling terdepan dalam budaya sudah mendelegasikan dirinya sebagai Puseur Budaya Sunda, kelanjutan dari Kerajaan Pajajaran, dan pelanjutnya adalah Sumedanglarang dengan simbol Mahkota Binokasih. “Sumedang juga patut berbangga karena Sumedang memiliki Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) terbanyak di Jawa Barat, di antaranya seni kuda Renggong, Tarawangsa, Cikeruha dan tari Kasumedangan. Semua ini menunjukan betapa kuatnya akar budaya yang dimiliki Sumedang,” imbuhnya.
Bupati juga mengapresiasi ratusan mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dengan kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa akan memahami sejarah dan budaya masa lalu. “Saya mengapresiasi ratusan mahasiswa yang hadir dalam Jabar Etno Festival, tentunya kehadiran mereka untuk menjaga tradisi dan menginspirasi generasi muda. Dengan kegiatan ini saya yakin mahasiswa akan memahami sejarah dan budaya masa lalu, serta akan menjaga dan melestarikannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Diplomasi dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan kegiatan tersebut bukan hanya sekedar perayaan seni, adat dan tradisi, melainkan sebuah perjalanan napak tilas sejarah bagaimana generasi muda hari ini harus bisa menelusuri jejak leluhur kraton Sumedang Larang sebagai salah satu warisan budaya yang memberi warna bagi peradaban sunda dan nusantara.
“Kegiatan Jabar Etno Festival 2025 yang digagas oleh Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah IX Jawa Barat ini merupakan komitmen dan bentuk nyata dalam membangun ekosistem kebudayaan yang hidup kolaboratif dan berkelanjutan,” katanya.

