BANDUNG: Wisata Cruise dijajaki saat pertemuan bilateral antara dua menteri negara, Indonesia dan Singapura.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong.
Keduanya membahas potensi kerja sama wisata cruise yang diharapkan mampu menarik kunjungan wisman ke Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pasar wisata kapal pesiar ke Indonesia sudah ada, hanya tinggal mengoptimalkan.
Namun, tentu perlu kolaborasi banyak pihak termasuk memfasilitasi terkait regulasi untuk mengakselerasi.
“Kita baru saja membicarakan beberapa agenda untuk membahas potensi wisata kapal pesiar atau cruise yang bisa dikoneksikan ke Bintan kemudian berhenti di Belitung, dan lanjut ke Bali. Semoga ini bisa dikembangan untuk menjaring wisatawan mancanegara dan membangkitkan ekonomi di tanah air,” ujarnya.
Wisatawan mancanegara menggunakan satu kapal pesiar jumlahnya hampir 6 kali lipat dengan yang datang menggunakan pesawat.
Hal itu yang mendorong Menparekraf Sandiaga sangat serius menggarap potensi wisata bahari di Indonesia.
Sebagai catatan, Cruises Genting Dream memiliki total kapasitas 3.500 kamar. Sementara untuk Royal Caribbean Cruises mencapai 4.800 kamar.
“Sasaran kami adalah meningkatkan jumlah wisman dari kapal pesiar. Sebab potensinya masih sangat besar. Para wisatawan cruise ini bisa kita arahkan untuk berkunjung ke destinasi-destinasi serta ditawari produk-produk UMKM,” katanya.
TUAN RUMAH ASEAN TOURISM
Selain itu, Menparekraf Sandiaga juga membahas terkait Indonesia yang akan menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023.
Acara ini akan dilaksanakan di Yogyakarta pada Januari 2023.
Peserta dari ATF 2023 terdiri atas 10 negara anggota ASEAN beserta Jepang, Korea, dan China. Dan nantinya terdapat dua agenda besar yang akan dilaksanakan di Yogyakarta.
“Kami mengundang Menteri Gan untuk hadir. ATF 2023 akan dilaksanakan secara hybrid. Diharapkan acara ini bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Gan Kim Yong mengatakan untuk kebijakan pendukung cruise yang mungkin dapat dilakukan adalah terkait regulasi dan visa bagi penumpang Cruise.
“Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan animo wisatawan cruise ke Indonesia,” katanya.