Prilly Latuconsina atau akrab dikenal sebagai Prilly berhasil memasang penanda satelit pada sirip hiu paus bersama Tim Ilmuwan Konservasi Indonesia.
Pemasangan penanda satelit tersebut berlokasi di teluk Saleh tepatnya di daerah Sumbawa. Pemasangan tersebut tidak sembarangan dilakukan dan tidak bisa sembarang orang yang melakukannya, melainkan untuk pemasangan tersebut harus melalui pelatihan yang cukup ketat bersama para Ilmuwan Konservasi Indonesia.
Langkah pertama dalam video reels yang diunggah Prilly di instagram-nya langkah pertama yang ia lakukan adalah membuka satelit sebelumnya yang sudah tertanam di sirip hiu selama kurang lebih dua tahun.
Ia mengaku pemasangan ini lumayan berat untuk dilakukan karena selain kegiatan ini dilakukan di dalam air, satelit yang lama sudah dua tahun lama-nya berada di sirip hiu paus tersebut sedikit susah untuk dilepaskan karena faktor lama-nya. Maka kunci utamanya adalah tenang dan fokus.
“Sekarang kita sudah mau pasang satelit yang baru, tujuannya supaya kita bisa memonitor pergerakan mereka dan bisa lebih melindungi mereka lagi,” jelas Prilly
Bukan sekedar untuk melindungi habitat hiu pausnya, tapi juga untuk melindungi kawasan pariwisata yang terdapat hiu pausnya.
Satelit ini berguna untuk memonitor pergerakan hiu paus, mulai dari area migrasi hingga kedalamannya.
Dengan data-data yang telah didapatkan melalui satelit tersebut, Tim Konservasi Indonesia bisa mendukung target pemerintah dalam pembentukan kawasan konservasi perairan berbasis spesies.
Proses pemasangan satelit sama sekali tidak menyakiti atau membahayakan hiu paus, karena para ilmuwan sudah melakukan penelitian terkait hal ini menggunakan sampel darah para hiu paus untuk mengukur kadar stress para hiu paus.
Meskipun satelit yang ditanam pada sirip hiu paus ini nantinya dilepas tidak akan meninggalkan luka apapun karena hiu paus memiliki proses penyembuhan yang baik dan cepat.
Akrtis terkenal Indonesia itu memberi nama hiu paus yang sama dengan namanya yaitu ‘Prilly’.(nza)