SATUJABAR, BANDUNG–Kasus keracunan massal makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat tertinggi hinga total korbannya mencapai ribuan orang. Jumlah korban keracunan terbanyak yang menimpa pelajar dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), tercatat di empat kecamatan.
Sejak dilaksanakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar yang digagas pemerintah Prabowo-Gibran, memunculkan masalah. Kasus keracunan makanan yang disajikan program MBG terjadi di sejumlah daerah, tertinggi di Jawa Barat dengan total korban mencapai ribuan pelajar.
Berdasarkan sata Badan Gizi Nasional (BGN), total kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional, mencapai 4.711 kasus. Kasus keracunan MBG yang menimpa pelajar dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), tersebar di tiga wilayah di Indonesia.
Jawa Barat menjadi daerah tertinggi terjadinya kasus keracunan MBG, dengan korban terbanyak 2.606 orang sejak Januari 2025. Dari kejadian di wilayah Jawa Barat, empat kecamatan tercatat paling banyak korbannya.
Berikut daftar kasus keranunan MBG di Kabupaten/Kota di Jawa Barat:
– Kabupaten Indramayu 14 Januari 2025: di Sindang Kenanga 6 korban. 22 Agustus 2025 di Gabuswetan 2 korban.
– Kabupaten Karawang 14 Agustus 2025: di Malajaya: 82 korban.
– Kabupaten Cianjur 21 April 2025: di Limbangansari: 254 korban. Puluhan siswa MAN 1, SMP PGRI 1, Santriwati Ponpes Darul Qur’an Assaten, MTs Islamiyah, SMP Budi Luhur Cugenang, terbaru 30 murid SDN Taruna Bakti pada 25 September 2025.
– Kota Bandung 30 April 2025: di Kecamatan Coblong: 320 korban.
– Kabupaten Tasikmalaya Mei 2025: 400 pelajar TK hingga SMP, 38 korban di Kecamatan Mangunjaya: 13 korban do Kecamatan Cikalong, dan 39 korban di Kecamatan Karangnunggal.
– Kabupaten Sukabumi 6 Agustus 2025: di Kecamatan Cilodong 15 korban. 24 September 2025: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi melaporkan tambahan 32 korban.
– Kabupaten Garut 18 September 2025: di Kecamatan Kadungora 565 hingga 657 korban berasal dari 150 kasus keracunan MBG di Kabupaten Garut.
– Kabupaten Sumedang 25 September 2025: 164 korban di tiga sekolah di Kecamatan Ujungjaya.
– Kabupaten Bandung Barat sebagai daerah dengan kasus terbesar dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) September 2025: 1.315 pelajar PAUD hingga SMA/SMK mengakami keracunan MBG sejak 22–25 September 2025. Rinciannya: 475 korban di Kecamatan Cipongkor, 500 korban di Kecamatan Cipongkor, dan 60 korban di Kecamatan Cihampelas.
Sebagai wilayah tertinggi korban keracunan program MBG, Jawa Barat menghadapi krisis kesehatan masyarakat. Kabupaten Bandung Barat jumlah korban terbanyak, kemudian Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kota Bandung.
Trauma
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengkhawatirkan dampak psikologis alibat kasus keracunan program MBG. Meski kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah tersebut, dilaporkan tidak sampai menimbullan korban jiwa.
“Sampai hari ini tidak ada korban meninggal, tetap itu menimbulkan trauma. Traumanya adalah anak-anak yang seharusnya mendapat asupan gizi, malah menjadi keracunan, kan bisa menjadi trauma,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menegaskan, evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan Pihak vendor penyedia makanan dan semua yang terlibat, harus mampu menjaga kualitas sesuai standar, termasuk harga dan kandungan gizinya.
“penyelenggara kegiatannya mampu atau tidak. Makanan yang disajikan sesuai standar dan harga, atau tidak. Kedua hal itu akan menjadi objek penyelidikan,” tegas Dedi Mulyadi.