BANDUNG: Investor pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Hingga 29 September 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 9,76 juta.
Pertumbuhan jumlah investor ritel ini juga masih didominasi oleh investor yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 59,43 persen.
Oleh karena itu literasi pasar modal kepada generasi muda terus digenjot untuk mendorong inklusi keuangan.
Sekaligus percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO).
Yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menggelar kuliah umum untuk meningkatkan literasi itu.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi memberikan materinya masing-masing.
Acara itu sendiri berlangsung di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Selasa.
Kuliah umum dihadiri oleh 1.200 mahasiswa USU juga secara hybrid oleh berbagai universitas di wilayah Sumatera Utara.
Ini kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2022 dalam rangka memperingati 45 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia dan Bulan Inklusi Keuangan 2022.
EKONOMI TUMBUH
Dalam paparannya, Mahendra menyampaikan saat ini ekonomi Indonesia masih terus tumbuh.
Meskipun berada di tengah tekanan karena gejolak perekonomian global.
Oleh karenanya, OJK berharap semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia ini.
Mahendra juga berpesan kepada para mahasiswa sebagai sentral sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
Hal itu agar dapat memahami pesan strategisnya untuk membawa perekonomian Indonesia ke depan agar dapat bertahan dan terus tumbuh berkelanjutan.
“Kuncinya ada di mahasiswa dan generasi muda yang mayoritas sekarang di Indonesia. Dengan kualitas SDM, kemampuan daya beli, dan pemahaman bagaimana berinvestasi, maka pasar dalam negeri Indonesia akan semakin besar, sehingga kita tidak bergantung lagi pada efek ekonomi dunia,” kata Mahendra.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi juga mengingatkan kepada para mahasiswa agar terus waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan berkedok investasi atau investasi ilegal di tengah banyaknya tawaran investasi yang beredar di masyarakat terutama melalui dunia digital.