BANDUNG: Energi baru dan terbarukan di Jawa Barat saat ini memiliki porsi 23,4 persen dari total porsi energi eksisting.
Menurut data Pemprov Jabar, Total porsi energi di Jabar yakni 25,87 million tonne of oil equivalent (MTOE).
Komposisi minyak 39,6 persen atau 7,93 MTOE, gas 25,8 persen 6,68 MTOE.
Batu bara 20,1 persen setara 5,21 MTOE.
Dan energi baru dan terbarukan sebanyak 23,4 persen atau sama dengan 6,06 MTOE.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengemukakan potensi energi baru dan terbarukan di Jabar.
Potensi tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP.
Kemudian, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal 5.956,80 MW.
“Jabar Barat tidak cuma punya gunung banyak tapi juga laut dan lainnya Jabar memang lengkap,” katanya dikutip situs Pemprov Jabar.
Saat ini di Jabar setidaknya sudah terdapat sekitar 72 micro hydro power plant, 144 _solar power plant,
Selain itu sembilan geothermal power plant, 39 mini hydro power plant.
Menurut dia, Jabar berkomitmen fokus terhadap transisi energi untuk mengantisipasi terjadinya krisis energi.
Antara lain gencar menggunakan dan menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik.
Aplikasi panel surya pada atap bangunan, penggunaan generator listrik di sektor perusahaan.
Juga tidak ketinggalan peningkatan kapasitas sumber daya manusianya.
Maka kondisi- kondisi pada sektor ketahanan pangan maupun energi baru terbarukan, merupakan potensi yang dapat menjadi gambaran untuk para investor berinvestasi di Jabar pada tema ‘green investment’ atau investasi hijau.
KOLABORASI
Pada WJIS 2022 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar bersama Pemprov Jabar bersama juga pihak- pihak yang bekerja sama lainnya, menawarkan sejumlah proyek
Tercatat sekitar 32 proyek investasi di sektor ketahanan pangan dan energi baru dan terbarukan dengan nilai triliunan rupiah.
Hingga saat ini investasi realisasi investasi Jabar sampai semester pertama 2022 mencapai Rp83,5 triliun.
Maka penyelenggaraan WJIS 2022 diharapkan ajang promosi yang bisa mendorong minat dan terus mendukung realisasi investasi Jabar.