BANDUNG: Desa wisata di Jawa Timur menyumbangkan empat perwakilannya dalam 50 Besar Desa Wisata Terbaik, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang aktif memajukan pariwisata desa.
Masuk dalam 50 besar itu: Pandean di Kabupaten Trenggalek, Semen di Kabupaten Blitar, Keris di Kabupaten Sumenep, dan terakhir Tirta Agung di Kabupaten Bondowoso.
Sandiaga menjelaskan, keberadaannya diharapkan bermanfaat bagi kesejahteraan warga. Hal itu sejalan dengan target pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru sebanyak 1,1 juta pada tahun ini dan 4,4 juta pada tahun 2024.
“Saya apresiasi Provinsi Jawa timur, pengirim terbanyak dan ini (Tirta Agung) merupakan yang ke-empat. Sehingga Jatim menyumbang 10 persen dari 50 besar ADWI 2022. Kita harapkan ini mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” katanya.
FASILITASI
Sandiaga memastikan Kemenparekraf akan terus memberikan pendampingan dan fasilitasi bagi desa wisata untuk terus berkembang.
Termasuk melibatkan pihak swasta untuk memberikan pendampingan mulai dari pelatihan sadar wisata, peningkatan kapasitas SDM, juga peningkatan sarana dan prasarana serta pemasaran.
Kemenparekraf terus memonitor dari tahun 2021 terkait program ADWI. Sehingga nantinya setelah diresmikan, desa-desa ini harus berkelanjutan dan tidak berhenti di tengah jalan.
“Diharapkan setelah diresmikan mampu meningkatkan jumlah kunjungan sebanyak 30 persen. Kalau di Bondowoso tadi saya sangat terkesan adalah Kala Senja, tempatnya keren banget dan itu buat spot foto keren banget,” katanya.
Desa Wisata Tirta Agung merupakan objek wisata rekreasi berbasis masyarakat yang dikelola oleh BUMDES.
BUMDES adalah unit usaha yang menyuguhkan penawaran produk wisata buatan yang saat ini sudah berjalan di desa yang berada di bawah kaki Gunung Raung.
Desa Wisata Tirta Agung merupakan destinasi yang mengawali pemanfaatan waduk, persawahan dan sumber mata air untuk menjad atraksi wisata.
Beberapa atraksi wisata berupa gazebo apung, kolam renang alami, cafe kala senja, flying fox, dan berbagai jasa layanan pariwisata berupa persewaan tempat dan reservasi, event area, camping ground, produk kreatif dan kuliner.
Serta terdapat homestay bagi pengunjung.