SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan suami-istri di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bekerjasama menjadi pengedar narkoba jenis sabu. Polisi menangkap istrinya, sedangkan sang suami buron masih dalam pengejaran.
Seorang ibu rumah tangga berinsial SV, harus berurusan dengan polisi setelah diketahui menjadi pengedar narkoba jenis sabu. Ibu muda berusia 23 tahun tersebut ditangkap Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) di rumahnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang.
Menurut Kasatres Narkoba Polres Cainjur, AKP Septian Pratama, tersangka SV ditangkap setelah diperoleh informasi adanya peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang. Tersangka mengedarkan barang haram tersebut bersama-sama suaminya sebagai pemasok.
“Dari informasi adanya peredaran narkoba di Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, kami tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi identitas tersangka,” ujar Septian, kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).
Septian mengatakan, saat dilakukan penggeledahan di rumah tersangka SV, berhasil ditemukan barang bukti sabu total seberat 50 gram. Barang bukti tersebut ditunjukkan langsung tersangka di tempat khusus menyimpan sabu.
Tim Satres Narkoba Polres Cianjur tidak menemukan suami tersangka berada di rumah. Suami tersangka berinisial DF, diketahui sebagai pemasok sabu untuk diedarkan bersama istrinya kepada para pelanggan.
“Kami menangkap tersangka berikut barang bukti sabu seberat 50 gram di tempat khusus yang ditunjukkan tersangka di sela-sela dinding rumah dan kamar kosong. Namun, kami tidak berhasil menemukan suaminya dan saat ini masih dilakukan pengejaran,” ungkap Septian.
Dalam pengakuannya kepada penyidik, tersangka mendapat pasokan sabu dari suaminya. Keduanya (suami-istri) bekerjasama mengedarkan sabu kepada para pelanggannya di Cianjur.
Tersangka berdalih baru pertamakali ikut mengedarkan sabu. Tersangka terpaksa mau diajak suami, untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Tersangka akan dijerat Pasal 132 junto Pasal 114 junto Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, tentang Narkotika. Tersangka terancam hukuman pidana maksimal 20 tahun kurungan penjara.(chd).