SATUJABAR, BANDUNG — Menurut laporan JTBC, pada 29 September 2024 (KST), seorang pria mendekati Jessi untuk meminta foto bersama. Korban yang berusia 18 tahun itu mengaku sedang berjalan menuju toko serba ada di Apgujeong ketika dia melihat Jessi dan kemudian mendekatinya.
CCTV menunjukkan seorang pria dalam kelompok Jessi menghentikan penggemar tersebut dan dilaporkan mengumpat kepadanya dalam bahasa Inggris. Jessi dikabarkan memberitahukan penggemar bahwa dia tidak bisa mengambil foto dan meminta maaf.
Penggemar itu juga meminta maaf dan berusaha pergi ketika pria lain memukul dan menendangnya. Sementara penggemar tersebut melibatkan polisi, kelompok Jessi dilaporkan meninggalkan lokasi.
Polisi dan penggemar akhirnya menemukan kelompok tersebut, yang mengklaim mereka tidak mengenal penggemar itu.
Ibu dari korban mengunjungi agensi Jessi secara langsung, di mana dia dilaporkan diberitahu bahwa pelaku adalah orang Tiongkok, tidak mengenal Jessi, dan merupakan teman seorang produser. Korban kemudian melaporkan pelaku tersebut ke polisi.
Pengacara agensi Jessi telah menanggapi situasi ini dengan menyatakan bahwa Jessi tidak ada hubungannya dengan penyerangan itu dan bahwa mereka akan membantu dalam mencari pelaku.
“Jessi sama sekali tidak terlibat dalam insiden penyerangan ini. Jessi dan agensinya tidak mengenal pelaku pria tersebut, dan dia adalah seseorang yang baru mereka temui untuk pertama kalinya pada hari itu,” ujar pengacara Jessi.
Pihak kepolisian juga menyatakan akan memeriksa apakah individu tersebut sudah meninggalkan negara tersebut dan berkonsultasi dengan produser untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pelaku.(nza)