BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mengumumkan peluncuran inovasi baru di bidang pangan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi.
Acara peluncuran tersebut berlangsung usai Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Inovasi pangan yang diluncurkan melibatkan dua produk utama: Beras Analog Mandala hasil kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Beras Organik yang dikembangkan bersama Universitas Widyatama.
Beras Analog Mandala adalah alternatif pangan pengganti beras yang terbuat dari bahan pangan non-beras, khususnya olahan singkong. Produk ini dirancang untuk menjadi pengganti beras yang dapat dikonsumsi dan disajikan seperti nasi, dan memiliki potensi besar sebagai pangan utama, terutama dalam menghadapi situasi kelangkaan pangan.
Sementara itu, Beras Organik dikembangkan di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, yang memiliki luas 630,80 hektare dengan 63,60% wilayahnya merupakan lahan pertanian. Universitas Widyatama berperan dalam pengembangan padi organik di desa ini, yang dianggap sangat potensial untuk menghasilkan beras organik berkualitas tinggi.
Melalui pengelolaan yang efisien, diharapkan produk ini dapat memenuhi permintaan pasar lokal, regional, dan global.
Selain itu, Universitas Widyatama juga menangani berbagai aspek pascapanen, termasuk kurasi produk, kemasan, promosi, pemasaran, dan penjualan. Perguruan tinggi ini juga berpotensi terlibat dalam proses pra-produksi, seperti pengembangan bibit unggul dan pupuk organik, guna memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi beras organik.
Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menyampaikan harapannya bahwa kedua inovasi ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Sumber: sumedangkab.go.id