KEDUNGWARINGRIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bergerak cepat menanggapi musibah kebakaran yang melanda Pasar Bojong, Kecamatan Kedungwaringin. Upaya pemulihan langsung dilakukan untuk memastikan aktivitas perdagangan masyarakat bisa segera kembali berjalan normal.
Bupati Bekasi, Ade, yang turun langsung meninjau lokasi kebakaran, menyampaikan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah merapikan puing-puing bekas kebakaran dan menata area pasar secara sementara.
“Langkah awal kita akan merapikan puing-puing kebakaran. Penataan ini bersifat sementara agar para pedagang dapat melanjutkan aktivitas perdagangannya,” ujar Bupati Ade saat meninjau lokasi, Rabu (21/5).
Ia menegaskan bahwa kehadirannya merupakan bentuk komitmen kepemimpinan yang hadir langsung di tengah masyarakat untuk menyerap permasalahan di lapangan dan menyelesaikannya secara konkret.
Dalam jangka menengah dan panjang, Pemkab Bekasi merencanakan pembangunan ulang pasar dengan konsep yang lebih baik dan aman bagi pedagang serta pembeli. “Insyaallah pasar ini akan kita bangun lebih baik, agar masyarakat nyaman berdagang. Kami juga mencermati kondisi fasilitas sekitar, termasuk kantor UPTD yang juga sudah tidak layak,” jelasnya.
Terkait pembiayaan, Bupati membuka kemungkinan berbagai skema pendanaan, mulai dari APBD, bantuan pemerintah pusat, hingga kerja sama dengan pihak ketiga.
“Itu akan kita musyawarahkan. Yang penting saat ini kita fokus dulu pada pembersihan lokasi dan pemulihan aktivitas. Kemungkinan juga kita akan pasang awning sebagai solusi sementara,” tambahnya.
Bupati Ade juga mengungkapkan bahwa Pemkab telah memulai langkah-langkah pemberian bantuan kepada pedagang terdampak, serta melakukan koordinasi dengan dinas terkait, kepala desa, dan camat setempat untuk mendata kerugian dan kebutuhan masyarakat.
Ia menyebut peristiwa ini sebagai momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kejadian ini menjadi hikmah bagi kita. Kami akan evaluasi kondisi seluruh pasar. Kalau memang perlu diperbaiki, akan kita lakukan. Kami juga ingin menata agar tidak ada lagi okupasi jalan oleh pedagang kaki lima yang menyebabkan kemacetan dan kekumuhan,” tegasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kebersihan pasar sebagai bagian dari kenyamanan dan kesehatan masyarakat. “Pasar memang tidak bisa bersih seperti rumah sakit, tapi paling tidak harus ada tempat pembuangan sementara dan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik,” ujarnya.
Ia memastikan bahwa rencana penataan dan pembangunan pasar-pasar di Kabupaten Bekasi telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena hal ini menyangkut langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.