SATUJABAR, BANDUNG – Nattō adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan Bacillus subtilis.
Biasanya dimakan untuk sarapan sebagai sumber protein dan probiotika yang kaya, nattō dan miso.
Dahulu makanan ini merupakan sumber gizi utama pada zaman feodal di Jepang.
Tidak semua orang menyukai makan nattō karena tidak menyukai bau dan aromanya yang kuat, atau teksturnya yang licin.
Di Jepang, nattō paling disukai oleh orang di wilayah timur, termasuk wilayah Kanto, Tohoku, dan Hokkaido.
Nattō biasanya dimakan dengan nasi hangat, dicampur dengan kecap asin. Di Hokkaido dan Tohoku utara, nattō disajikan dengan gula.
Nattō juga digunakan untuk makanan lain, misalnya nattō sushi, nattō toast, dalam sup miso, salad, okonomiyaki, dengan spaghetti, atau digoreng.
Nattō yang dikeringkan dapat dimakan sebagai makanan ringan. Selain itu juga ada es krim nattō.