BANDUNG: Kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia ditargetkan naik dengan sejumlah upaya antara lain direct selling ke negara kangguru tersebut.
Oleh karena itu, 18 pengusaha hotel dan resor difasilitasi pemerintah untuk mengikuti misi penjualan ke Australia beberapa 22-25 Agustus 2022 lalu.
Hal itu dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengingat kunjungan wisatawan Australia sangat potensial.
Jumlah pelaku usaha yang berangkat ke Australia mencapai 18 pelaku industri hotel dan resor.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya, di Jakarta (19/9/2022), mengatakan, permintaan atau demand wisatawan Australia ke Bali sangat tinggi.
Hal ini didukung oleh pelonggaran sebagian besar persyaratan perjalanan, penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang membaik.
Selain itu, penawaran produk pariwisata baru, serta peningkatan upaya untuk mengamplifikasi keunikan budaya Bali.
“Kemenparekraf berkomitmen memaksimalkan potensi wisman Australia guna mendongkrak kebangkitan ekonomi,” kata dikutip situs Kemenparekraf.
Misi Penjualan Australia mengambil tema #ItsTimeforBali dan Explore Beyond Bali.
Terdapat beberapa rangkaian kegiatan pada Misi Penjualan Australia meliputi one on one business meeting, table top meeting, sales call di dua kota yaitu Melbourne dan Sydney.
Dalam table top meeting, pelaku industri pariwisata Indonesia (sellers) telah melakukan presentasi dan membangun jejaring dengan 150 agent dan retailers (buyers) dari empat wholesaler utama di Australia yaitu Flight Centre, Helloworld, Bali Tours, dan Hoot Holidays.