SATUJABAR, KARAWANG – Wilayah Karawang adalah lumbung padi nasional. Tak heran Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebut produksi padi di Karawang, Jawa Barat, selalu melimpah dan surplus dengan rata-rata mencapai 1,3 juta ton setiap tahun.
”Dengan luas areal persawahan di Karawang mencapai sekitar 95 ribu hektare,” katanya di Karawang, Kamis 15 Desember 2022.
Menurut dia, dengan kondisi dua kali tanam dalam setahun, maka luas panen di Karawang mencapai 190.000 hektare. Dengan rata-rata produksi padi sebanyak 7-8 ton per hektare, maka total produksi dalam setahun mencapai 1,3 juta ton.
Sementara itu, dari rata-rata produksi sebanyak 1,3 juta ton setiap tahun itu, jika dikonversi ke beras, maka mencapai sekitar 800 ribu ton beras.
Kebutuhan beras masyarakat Karawang yang berjumlah sekitar 2,6 juta jiwa sekitar 500 ribu ton per tahun, sehingga masih ada surplus sekitar 300 ribu ton beras.
“Surplus beras yang diproduksi di Karawang itu selanjutnya menjadi cadangan Bulog dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
Bupati menyebutkan Pemkab Karawang berkomitmen menjadikan sektor pertanian sebagai potensi yang akan terus dikembangkan.
Ia menjelaskan kebijakan Pemkab Karawang yang mendukung pengembangan di bidang pertanian di antaranya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2018 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ( LP2B).
Selain itu, juga ada Perda Nomor 13 tahun 2017 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Bupati menyebutkan harapan para petani mengenai serapan gabah dengan harga pasar pastinya akan menjadi perhatian serius.
“Alhamdulillah, harga gabah saat ini cukup bagus, sekitar Rp5.300-Rp5.500 per kilogram,” katanya.