SATUJABAR, BANDUNG – Khansa Shahlaa siap taklukan Aconcagua di Argentina Amerika Selatan dan mengibarkan bendera Merah Putih.
Pendakian Khansa Shahlaa dalam rangka rogram Seven Summit of The World akan dimulai pada 20 Januari 2024.
Tak disangka, pendaki muda dari yang dulunya introvet dan takut gelap, perempuan berusia 18 tahun ini telah mengibarkan Merah Putih setidaknya di 89 puncak gunung di dunia.
“Alhamdulillah Pak Menpora sangat mendukung banget untuk ekspedisi pendakian ini. Dan dari Kemenpora juga sangat mendukung penuh untuk ke Aconcagua. Seneng banget disambut disini,” kata Khansa usai diterima Menpora Dito di Kantor Menpora, Jakarta, Kamis (11/1) lalu.
“Pastinya aku akan membawa Merah Putih yang nanti Pak Menteri berikan untuk dikibarkan dipuncak tertinggi di Amerika Selatan. Makanya ini gunung keempat dan masih ada gunung-gunung selanjutnya yang masih harus aku laluin dan finalnya nanti Gunung Everest di Himalaya,” imbuh putri kelas XII Sekolah Labschool, Jakarta.
Dara kelahiran Bogor, Jawa Barat ini menceritakan, dirinya waktu kecil adalah anak yang tertutup (introvet), takut gelap dan tidak mudah untuk berinteraksi.
“Dulu waktu kecil aku tuh anaknya introvet banget, takut gelap, takut berinteraksi sama orang. Nah dengan naik gunung itu aku dididik oleh alam, kita harus siap dan harus bisa. Dari situ bisa dapat banyak teman di pendakian, belajar lebih mandiri, lebih tanggungjawab, lebih berani mengambil keputusan dan proses menuju pendakian itu proses yang sangat berharga,” urai gadis kelahiran 16 Maret 2006.
PERSIAPAN
Persiapan pendakian ekspedisi Gunung Aconcagua di Argentina ini lanjutnya, cukup lama.
Sejak sekitar empat bulan yang lalu, mulai dari pengurusan dokumen, administrasi serta latihan fisik. Aconcagua menurutnya sangat menantang.
Latihan fisik bisa mencapai empat kali dalam seminggu berupa joging, sepeda, berenang.
Atau naik gunung seperti ke Gunung Gede, Gunung Slamet, Gunung Sindoro.
Gunung Aconcagu ini kita butuh persiapan yang ekstra dan lumayan beda karena menurutnya gunung ini sangat menantang.
“Butuh waktu kira-kira 12 jam untuk di puncaknya dengan total 15 hari pendakian,” tuturnya.
Sebelumnya, pada 2017 Khansa telah mendaki puncak Gunung Cartenz Pyramide atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl) saat ia berusia 10 tahun.
Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl) pada 2019, dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022.
“Di Indonesia totalnya sudah mendaki sekitar 87 gunung di luar ada 2. Jadi sekitar sudah ada 89 gunung yang sudah di daki,” kata putri pasangan Aulia Ibnu dan Pramudi Ayuwardani ini.
“Naik gunung ini pertama yang ngenalin adalah ayah aku. Ayah aku dari SMA sudah suka naik gunung dan akhirnya aku kayak kepo nih kok kayaknya seru naik gunung. Mulai umur 5 tahun aku udah dibawa ke Gunung Bromo. Umur 7 tahun ke Gunung Rinjani,” ceritanya.
“Dari Gunung Rinjani ini seperti gerbang pembuka Khansa suka naik gunung. Dari situ mulai fokus pendakian dan akhirnya 8 tahun kemudian suka naik gunung sampai sekarang. Buat aku naik gunung itu untuk mensyukuri dan menikmati keindahan alam yang Allah ciptakan lalu juga sarana pengembangan diri, pembentukan karakter,” imbuhnya.
“Pesan saya untuk pemuda Indonesia yang ingin mendaki gunung, saya pesan bahwa gunung itu sangat terbuka dan gunung adalah aset yang sangat-sangat harus kita jaga, tidak boleh membuang sampah sembarangan untuk itu kita jaga alam maka alam akan menjaga kita,” pungkasnya.
Sumber: kemenpora.go.id