• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Sabtu, 13 Desember 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Ketika Wali Kota Bogor Ajak Delegasi KAA Napak Tilas KAA di Istana Kepresidenan Bogor

Editor
Sabtu, 22 November 2025 - 07:08
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengajak seluruh tamu undangan melakukan napak tilas sejarah awal mula terbentuknya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Istana Kepresidenan Bogor Kamis (20/11/2025)

Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengajak seluruh tamu undangan melakukan napak tilas sejarah awal mula terbentuknya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Istana Kepresidenan Bogor Kamis (20/11/2025).(Foto: Humas Pemkot Bogor)

SATUJABAR, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyambut hangat kehadiran duta besar dan delegasi dari negara sahabat Asia-Afrika yang hadir dalam kegiatan The Ambassador Summit road to Asia-Africa Conference 2026 bertempat di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Kamis (20/11/2025).

Usai menjamu para duta besar dan delegasi, Dedie Rachim mengajak seluruh tamu undangan melakukan napak tilas sejarah awal mula terbentuknya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Istana Kepresidenan Bogor.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kota Bogor sebagai tuan rumah untuk menegaskan kembali posisinya sebagai kota bersejarah dan kota diplomasi, sekaligus tempat lahirnya gagasan (KAA).

Istana Kepresidenan Bogor menjadi saksi awal dirumuskannya gagasan dari lima pimpinan negara, yaitu Ali Sastroamidjojo (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Mohammed Ali Bogra (Pakistan), U Nu (Burma/Myanmar), dan Sir John Kotelawala (Ceylon/Sri Lanka).

Ia menyampaikan bahwa sebelum KAA dilaksanakan di Bandung pada 1955, Konferensi Bogor yang berlangsung pada 28–29 Desember 1954 menjadi titik awal terbentuknya solidaritas Asia-Afrika.

“Hari ini kami melaksanakan semacam napak tilas ya dari sebuah momen yang sangat penting yang berhasil merubah tatanan dunia namanya Konferensi Asia-Afrika, tetapi sebelum konferensi Asia-Afrika ada yang namanya Konferensi Bogor. Nah, Konferensi Bogor inilah yang kemudian poin-poinnya itu mencetuskan Konferensi Asia-Afrika pada april tahun 1955,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Ia menyampaikan bahwa melalui kegiatan napak tilas ini, ia mengajak negara-negara yang telah berkontribusi langsung dalan Konferensi Bogor, di antaranya India dan perwakilan dari Afrika yaitu Mozambik.

Dedie Rachim turut menjelaskan kondisi ruangan termpat terlaksananya Konferensi Bogor pada tahun 1954 masih belum berubah dan dipertahankan sesuai dengan kondisi yang terjadi saat itu.

“Napak tilasnya itu tadi kami melihat ruangan tempat pertemuan yang ada di dalam Istana Bogor. Kami melihat masih terawat semuanya, masih dalam posisi yang sama, furniturnya, ornamennya, bahkan lima bendera di ruangan itu masih sama seperti apa yang dilakukan para pendahulu kita saat mencetuskan Konferensi Asia-Afrika,” pungkasnya.

 

Tags: bogordedie rachimIstana Kepresidenan BogorKAAKonperensi Asia Afrikawali kota bogorwalikota bogor

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.