Wilayah Garut selatan memiliki potensi bencana alam seperti longsor maupun angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang.
SATUJABAR, GARUT — Jalur mudik lintas selatan di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, kembali lancar usai petugas gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menutup badan jalan itu, Sabtu dini hari.
Kepala Polsek Cikelet Iptu Aktas mengatakan hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang menutup badan jalan di jalan raya lintas selatan, tepatnya di Kampung Rancapadu, Desa/Kecamatan Cikelet. “Kejadian sekitar pukul 00:30 WIB dan sempat menghambat arus lalu lintas di jalur tersebut,” katanya.
Dia mengatakan, jajarannya setelah mendapatkan laporan dari warga adanya pohon tumbang tersebut langsung bergerak cepat menuju lokasi untuk mengamankan jalur agar tidak membahayakan pengendara yang melintas di jalur itu.
Petugas gabungan bersama masyarakat, kata dia, langsung mengevakuasi batang pohon yang tumbang kemudian membersihkan jalan agar arus lalu lintas kendaraan dapat dilalui dengan aman.
“Pohon tumbang berhasil dievakuasi dan arus lalu lintas kembali normal,” katanya.
Dikatakannya, di wilayah Garut selatan memiliki potensi bencana alam seperti longsor maupun angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang.
Adanya bahaya cuaca ekstrem itu, kata dia, jajarannya terus mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan agar selalu waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam saat hujan deras.
“Kami mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat hujan deras dan angin kencang, jika menemukan situasi darurat, segera laporkan agar dapat ditangani dengan cepat,” katanya.
Sementara itu, jalur Nagreg yang menghubungkan Bandung dengan Garut dan Tasikmalaya, kembali mengalami kepadatan selepas waktu sahur pada Sabtu dini hari atau H-2 Lebaran 2025.
Kepadatan terlihat di beberapa lokasi mulai dari simpang susun Cileunyi yang merupakan titik pertemuan arus kendaraan dari Bandung-Sumedang dengan arus kendaraan keluar gerbang tol Cileunyi, yang mengular sampai Parakan Muncang.
Titik kepadatan berikutnya terjadi di sekitaran Cicalengka di antara SPBU 34-40319 Babakan Peteuy, sampai Warung Lahang, dikarenakan ada truk peti kemas yang mogok. Titik kepadatan berikutnya, adalah di sekitaran Nagreg, di antara Kantor Desa Nagreg sampai jalan Cagak Nagreg (Cikaledong) akibat diberlakukannya sistem buka tutup arus searah pada kendaraan ke Tasikmalaya atau Garut, yang diberlakukan beberapa kali sejak Jumat (28/3) malam.
Di wilayah dengan jalan turunan yang curam ini, arus kendaraan mengular sepanjang lima kilometer dalam keadaan padat merayap. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mengungkapkan selama arus mudik dari H-7 sampai H-3 Lebaran 2025, Jumat, 1.332.534 orang telah melalui Jalur Nagreg dari arah Bandung ke Garut dan Tasikmalaya.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo mengungkapkan orang sebanyak itu diangkut oleh 367.142 kendaraan baik roda dua, empat, atau kendaraan besar. Lonjakan terbesar, kata Eric, terjadi pada Hari Jumat ini, di mana sampai pukul 24.00 WIB ada sebanyak 136.370 kendaraan mengarah ke Garut dan Tasik dengan mengangkut 437.288 orang. (yul)