JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) mengakibatkan sedikitnya 32 orang mengalami luka-luka. Data tersebut berdasarkan laporan kaji cepat yang dihimpun hingga pukul 12.00 WIB.
Dari total korban, 16 orang dirujuk ke RSUD Poso—dua di antaranya dalam kondisi kritis. Enam orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo, sedangkan sepuluh orang mengalami luka ringan. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Selain korban luka, gempa juga menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan. Tercatat empat unit rumah mengalami kerusakan berat dan 33 rumah lainnya rusak ringan. Fasilitas umum yang terdampak antara lain satu gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tangkura dan tiga rumah ibadah, yaitu Gereja Jemaat Elim di Desa Masani, Gereja Gloria, serta GPDL Mahnaim.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso bersama aparat setempat masih terus melakukan pendataan dan penilaian dampak di wilayah terdampak, antara lain Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, Lape, dan Bega.
Sejumlah kebutuhan mendesak telah dilaporkan oleh tim di lapangan, termasuk tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung kegiatan tanggap darurat.
Menindaklanjuti peristiwa ini, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. memerintahkan pengiriman tim dari Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD), Kedeputian Bidang Penanganan Darurat. Tim ini bertugas memberikan pendampingan, monitoring, kaji cepat, pengelolaan posko darurat, dan pemutakhiran data serta informasi di lokasi terdampak.
BNPB juga terus melakukan koordinasi intensif dengan BPBD setempat guna mempercepat penanganan, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan warga terdampak serta pemulihan kondisi sosial masyarakat.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB guna menghindari informasi yang menyesatkan dan menimbulkan kepanikan.