JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh dan Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City berhasil memulangkan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) kelompok rentan dalam kondisi sakit. Mereka diketahui sebelumnya bekerja di perusahaan online scam di kawasan Asia Tenggara.
Keempat WNI/PMI berinisial AW, IR, NN, dan AP tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 23 Mei 2025. Pemulangan ini merupakan hasil dari upaya diplomatik dan kemanusiaan yang dilakukan secara intensif oleh perwakilan Indonesia di luar negeri.
Kasus IR: Donor Ginjal Sukarela
Kasus IR bermula dari pengaduan kepada KBRI Phnom Penh pada 11 Mei 2025. IR mengaku ginjalnya telah diambil secara paksa oleh perusahaan online scam tempatnya bekerja. Namun, setelah dilakukan verifikasi dengan keluarga, diketahui bahwa IR secara sukarela mendonorkan ginjalnya di Kamboja pada 2022 dengan imbalan sebesar Rp135 juta. IR kemudian mengakui fakta tersebut saat diwawancara intensif. Mengingat kondisinya yang memerlukan perhatian khusus, KBRI segera mengupayakan pemulangannya dengan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Kasus NN: Terdiagnosis HIV dan Sakit Paru-paru
Pada 20 April 2025, NN datang ke KBRI Phnom Penh dalam keadaan linglung dan lemas. KBRI segera merujuknya ke RS Khmer-Sovyet untuk mendapatkan penanganan medis. Hasil diagnosis menunjukkan bahwa NN menderita HIV dan sakit paru-paru. Setelah dinyatakan layak terbang (fit to fly), NN segera dipulangkan ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kasus AW: Depresi Berat Akibat Eksploitasi
Sementara itu, AW ditemukan dalam kondisi linglung dan depresi berat oleh Kepolisian Kamboja. Berdasarkan hasil koordinasi dengan otoritas setempat, diketahui bahwa AW bekerja di sebuah perusahaan online scam. KBRI Phnom Penh segera menjemput dan memfasilitasi pemulangannya ke Tanah Air agar ia dapat memperoleh perawatan medis dan psikologis.
Kasus AP: Dipulangkan dari Vietnam
Satu WNI lainnya, AP, dipulangkan dari Ho Chi Minh City, Vietnam. Ia ditemukan dalam kondisi sakit dan terlantar di Bandara Internasional Tan Son Nhat. Berdasarkan informasi dari rumah sakit, AP mengidap HIV dan sakit paru-paru. Sebelumnya, AP bekerja di perusahaan online scam di Kamboja, namun dikeluarkan dan ditinggalkan di perbatasan karena tak mampu bekerja akibat penyakitnya.
Penyerahan dan Tanggapan Pemerintah
Proses pemulangan keempat WNI/PMI ini turut dipantau langsung oleh anggota DPR RI, Surya Utama, dan disambut oleh keluarga masing-masing dengan disaksikan oleh perwakilan dari BP3MI Banten.
Dalam penyerahan resmi kepada keluarga, perwakilan Kementerian Luar Negeri menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian yang menimpa para korban dan menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas praktik eksploitasi pekerja Indonesia di luar negeri.
Pemerintah RI juga menyerukan agar aparat hukum di Kamboja menindak tegas perusahaan-perusahaan online scam yang mengeksploitasi WNI. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap tawaran kerja yang tidak jelas dan agar selalu mengikuti prosedur resmi jika ingin bekerja ke luar negeri.
Sumber: Kemlu