SATUJABAR, SUKABUMI– Jumlah korban tewas bertambah menjadi delapan orang dalam bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang dalam upaya pencarian Tim SAR gabungan.
Delapan korban tewas dalam bencana alam di Kabupaten Sukabumi, termasuk anak-anak. Kedelapan korban tewas berhasil ditemukan Tim SAR gabungan tertimbun tanah longsor.
Tiga dari delapan korban tewas berhasil ditemukan, pada Sabtu (07/12/2024). Sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian Tim SAR gabungan dari BNPB, BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dibantu para relawan dan masyarakat.
“Total sudah delapan orang yang berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Empat orang lainnya masih hilang, dan Tim SAR gabungan sudah berusaha menyebar di lapangan untuk bisa menemukannya,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, kepada wartawan, Sabtu (07/12/2024).
Ade mengatakan, selain fokus upaya pencarian terhadap warga hilang, juga memperbaiki jalan-jalan terputus agar proses distribusi logistik dan bantuan buat warga terdampak berjalan lancar.
Bencana di wikayah Kabupaten Sukabumi akibat cuaca ekstrem, mulai banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang, meluas hingga di 39 kecamatan, 142 desa, dan satu kelurahan. Sebanyak 3.153 KK (kepala keluarga) dengan jumlah 4.892 jiwa terdampak, serta 890 KK dengan jumlah 2.859 jiwa, terpaksa harus mengungsi.
“Hari ini, Sabtu 07 Desember 2024, jumlah kecamatan yang dilanda bencana bertambah menjadi 39 kecamatan, 142 desa, dan satu kelurahan. Sebanyak 1.254 rumah mengalami kerusakan, dari rusak berat, sedang, dan ringan,” ungkap.Ade.
Ade menjelaskan, sejumlah akses jalan terputus, termasuk jalan utama Kecamatan Nyalindung dan Pabuaran. Distribusi logistik bantuan buat warga terdampak menggunakan jalan kecil, yang tidak bisa dilalui kendaraan besar.
“Logistik dan bantuan buat warga terdampak sudah bisa dikirimkan melintasi jalan kecil. Kendaraan besar, truk-truk membawa logistik dan bantuan tidak bisa lewat terputus di jalur utama Nyalindung, Jampangtengah, Pabuaran ” jelas Ade.
Warga terdampak yang rumahnya mengalami kerusakan, tetap bertahan di lokasi pengungsian di tenda-tenda besar yang telah disiapkan. Tim BNPB dan BPBD sudah menggelar rapat evaluasi untuk menentukan langkah-langkah penanganan selanjutnya, termasuk pencarian warga hilang.(chd).