BANDUNG BARAT – Banjir bandang yang terjadi akibat luapan Sungai Cimeta pada Sabtu (15/3) sekitar pukul 15.00 WIB, merendam dua kampung di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Banjir yang sangat deras dengan ketinggian air mencapai 3 meter ini menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah warga.
Elyas Zakaria, salah satu penyintas banjir, menceritakan perjuangannya saat air mulai naik.
“Saat air naik, anak-anak saya bawa ke tempat aman. Lalu saya berusaha menyelamatkan komputer, laptop, dan printer untuk modal usaha percetakan saya,” ungkap Elyas dikutip saluran informasi BPBD Jabar. Namun, usaha tersebut tidak berhasil, karena rumahnya hancur diterjang banjir bandang.
Banjir melanda Kampung Guha Mulya dan Kampung Cibarengkok, dengan dampak yang cukup signifikan. Sebanyak 25 rumah rusak berat, 4 jembatan terputus, dan 1 sekolah serta 1 mesjid juga mengalami kerusakan. Data sementara mencatat 42 Kepala Keluarga (KK) atau 144 jiwa terdampak oleh bencana ini, dengan satu orang dilaporkan mengalami luka ringan.
Menanggapi bencana ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, Bambang, bersama tim BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bandung Barat, langsung turun ke lokasi untuk melakukan koordinasi dan assessment. Bambang didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi, Camat Cipatat, Faisal Sulaina, serta relawan dari Baznas dan Tagana.
Bambang memastikan tim Dapur Umum BPBD Provinsi Jawa Barat disiapkan untuk memberikan pelayanan makan sahur dan berbuka puasa bagi masyarakat terdampak. Selain itu, tim Damkar juga dikerahkan untuk melakukan penyemprotan guna membersihkan lumpur yang memenuhi rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
Pemerintah daerah dan tim relawan terus bekerja keras untuk membantu masyarakat yang terdampak dan melakukan pemulihan pasca-bencana.