• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Gangguan Iklim Tahun 2024 Dilansir BMKG

Editor
Senin, 01 Januari 2024 - 09:21
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan Gangguan iklim pada tahun 2024

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Humas BMKG)

SATUJABAR, BANDUNG – Gangguan iklim pada tahun 2024 antara lain adanya gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO.

Fenomena ini diprakirakan akan berada pada fase El Nino Lemah – Moderat di awal tahun 2024.

Kemudian selanjutnya hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase Netral.

Hal itu dirilis Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Climate Outlook 2024 atau Pandangan Iklim 2024 yang digelar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pandangan Iklim 2024 ini dapat digunakan oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan seluruh pihak.

Yakni sebagai salah satu panduan untuk perencanaan dan kegiatan pembangunan pada sektor yang terkait atau terdampak oleh fenomena iklim.

Terdapat peluang namun kecil untuk berkembang menjadi fenomena La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah.

Demikian juga dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia yang diprediksikan akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir tahun 2024.

PREDIKSI CURAH HUJAN

Berdasarkan dinamika atmosfer tersebut maka jumlah curah hujan tahunan pada 2024 diprediksikan umumnya berkisar pada kondisi normal.

Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di atas normal.

Sejumlah daerah itu meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Selatan.

Juga sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara.

Selain itu, kata Dwikorita, terdapat daerah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di bawah normal.

Daerah itu meliputi sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

“Meskipun kemarau 2024 diprediksi berlangsung dengan normal, namun terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan karena secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah, yaitu meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan,” paparnya.

REKOMENDASI UMUM

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan BMKG menyampaikan rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim tersebut.

Menurutnya, perlu dilakukan langkah antisipatif terhadap potensi jumlah curah hujan tahunan 2023 yang melebihi rata-ratanya atau melebihi batas normalnya.

“Yang dapat memicu bencana hidrometeorologi basah.”

Bencana hidrometeorologi basah itu berupa banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Maupun potensi curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau 2024.

Selanjutnya, meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir.

Seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air.

Hal itu agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir. Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.

“Terkait penanganan musim kemarau, meskipun kemarau 2024 diprediksi tidak sekering kemarau 2023, maka tetap perlu diwaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2024 khususnya pada periode kemarau pertama di bulan Februari 2024 untuk wilayah pesisir Sumatera bagian Timur, maupun periode kemarau periode kedua mulai Mei 2024 untuk wilayah lainnya yang rawan Karhutla,” pungkasnya.

Tags: Bencana alam 2024gangguan iklim 2024prakiraan cuaca 2024

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.