SATUJABAR, GARUT–Korban keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami para pelajar dari berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai 131 orang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut langsung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kondisi yang butuh penanganan khusus.
“Malam tadi, Selasa (30/09/2025), kami telah melaksanakan rapat. Intinya, menegaskan kembali bahwa kondisinya (kasus keracunan menu program MBG) saat ini perlu penanganan khusus, maka kami tetapkan status KLB (kejadian luar biasa),” ujar Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dalam keterangannya, Rabu (01/10/2025).
Jumlah korban keracunan menu MBG yang dialami pelajar dari berbagai jenjang di Kabupaten Garut, sudah mencapai 131 orang. Para korban keracunan berasal dari SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI, serta SMA Annisa Kadungora.
Para korban mengalami gejala keracunan, mulai mual, pusing, muntah, diare, hingga sesak napas, setelah mengkonsumsi menu MBG di sekolahnya, Selasa, (30/09/2025) siang. Menu MBG yang dikonsumsi para pelajar, terdiri daging sapi, kacangl edamame, hingga susu bantal cokelat.
Para korban mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora dan Puskesamas Leles. Tiga korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut karena kondisinya cukup serius, bahkan salah satunya adalah balita.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, langsun mengecek dan memantau para korban. Sebagian korban yang ditangani puskesmas, kondisinya sudah berangsur membaik.
Penanganan kejadian keracunan massal dalam status KLB, Pemkab Garut akan mengalokasikan biaya penanganan dari APBD Biaya Tak Terduga (BTT). Seluruh biaya perawatan dan penanganan para korban ditanggung Pemkab Garut.
Syakur Amin juga mengintruksikan para kepala desa, Kapolsek hingga Danramil di wilayah Kecamatan Kadungora, menyisir kemungkinan ada korban lain di kampung-kampung. Warga yang ditemukan merasakan gejala setelah mengkonsumsi menu MBG segera dijemput dan dibawa ke puskesmas.