SATUJABAR, BOGOR – Peserta Karantina Semifinalis Mojang Jajaka (Moka) Kota Bogor 2025 menjalani tahapan City Tour dengan mengunjungi sejumlah titik strategis di Kota Bogor, salah satunya Pasar Gembrong, Kelurahan Sukasari, Minggu (21/9/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan wisata edukatif, melainkan bagian dari upaya mengenalkan potensi dan tantangan kota kepada generasi muda. Para semifinalis Moka mendapatkan berbagai informasi mengenai keberadaan pasar tradisional di Kota Bogor dan diajak untuk mengeksplorasi potensi ekonomi kerakyatan yang dimiliki pasar-pasar tersebut.
Melalui eksplorasi ini, peserta diharapkan dapat menggali ide dan inovasi yang nantinya bisa dikembangkan menjadi gagasan pembangunan berkelanjutan di Kota Bogor.
Kegiatan city tour ini juga diisi dengan talkshow bertema “Pemuda dan Masa Depan Kota Bogor”, yang menghadirkan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dedie menekankan pentingnya peran generasi muda dalam proses pembangunan kota.
“Peran generasi muda itu sangat penting, sangat sentral dalam mengurai permasalahan yang ada di Kota Bogor,” ujar Dedie dikutip situs Pemkot Bogor.
Ia menyampaikan berbagai isu dan program strategis yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Bogor, mulai dari sektor transportasi, pengelolaan sampah, pendidikan, kesehatan, hingga sosial ekonomi dan lingkungan. Salah satu program penting yang disebutkan adalah rencana rerouting, konversi, dan reduksi angkutan kota, serta pengembangan sistem transportasi massal menggunakan skema Buy The Service (BTS).
Di sektor persampahan, Kota Bogor bersama pemerintah pusat tengah menyiapkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik. Sementara itu, di sektor kesehatan, pemerintah telah menyediakan layanan pemeriksaan gratis dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Wali Kota Bogor juga mendorong generasi muda, khususnya para semifinalis Moka 2025, untuk aktif melakukan kampanye publik terkait isu-isu penting, seperti gaya hidup sehat, olahraga, pengurangan konsumsi makanan tinggi gula, hingga penyebaran informasi mengenai program pembangunan kota.
“Jangan hanya menjadi penonton. Pemuda harus menjadi key opinion leader yang memiliki pemahaman menyeluruh. Jika mereka tahu di mana mereka berdiri, maka pemikiran dan gagasannya akan mengarah pada solusi yang dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Ketua Panitia Moka 2025, Maryam Auliyah Sadikin, menyampaikan bahwa City Tour ini merupakan bagian dari rangkaian karantina semifinalis yang telah berlangsung sejak 6 September.
“Hari ini adalah hari ke-2. Sebelumnya para peserta telah mengikuti sesi materi, wawancara, dan sebagainya. City tour ini bertujuan mengenalkan potensi Kota Bogor sekaligus rencana pembangunannya kepada generasi muda,” jelas Maryam.
Rangkaian kegiatan Moka 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 6 Oktober, dan akan ditutup dengan Grand Final pada 24 Oktober 2025.