JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Setelah kloter pertama evakuasi WNI dari Iran tiba pada Selasa (24/6), hari ini (25/6), sebanyak 54 WNI dan 1 WNA dari berbagai wilayah konflik juga berhasil dipulangkan ke tanah air.
Sebanyak 11 WNI kloter pertama telah tiba lebih dulu pada Selasa sore melalui Bandara Soekarno-Hatta, setelah dievakuasi dari Iran akibat situasi keamanan yang memburuk pascaserangan militer Israel. Mereka menempuh jalur evakuasi darat dari Tehran ke Baku, Azerbaijan, kemudian melanjutkan perjalanan udara melalui Istanbul, Turki. Setibanya di Jakarta, mereka disambut jajaran pemerintah dari Kemenko Polhukam, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur, serta pejabat terkait lainnya.
Sementara itu, gelombang kedua evakuasi pada Rabu (25/6) membawa 48 WNI dan 1 WNA yang diterbangkan dari Baku menggunakan penerbangan komersial dengan transit di Istanbul dan Doha. Selain itu, sebanyak 3 WNI dari Yaman Utara—yang wilayahnya dikuasai kelompok Houthi—juga berhasil dievakuasi oleh KBRI Muscat. Dua WNI lainnya yang tinggal di Tel Aviv dan Yerusalem turut dipulangkan melalui fasilitasi KBRI Amman. Total, ada 54 WNI dan 1 WNA yang tiba di Indonesia pada hari ini.
Adapun 18 WNI lainnya yang dijadwalkan tiba pada 24 Juni melalui Doha mengalami penundaan akibat penutupan ruang udara di kawasan tersebut. Penerbangan mereka sempat dialihkan ke Jeddah. Saat ini, sebagian besar dari mereka tengah dalam perjalanan menuju Jakarta. KBRI Doha dan KJRI Jeddah telah memberikan bantuan dan pendampingan.
Masih terdapat 68 WNI yang berada di Baku, dan pemerintah tengah mengatur kepulangan mereka secara bertahap.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa proses evakuasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI sebagai upaya perlindungan dan keselamatan WNI di luar negeri, terutama di kawasan yang mengalami eskalasi konflik seperti Iran, Yaman, dan Israel.
Evakuasi ini juga merupakan hasil kerja sama lintas institusi antara Kemlu (Ditjen PWNI), TNI, KBRI Tehran, KBRI Baku, serta dukungan dari pemerintah Iran dan Azerbaijan. Jalur evakuasi darat sejauh 16 jam dari Tehran ke Baku menjadi rute utama sebelum para WNI diterbangkan kembali ke tanah air.
Kemenlu RI menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah dan memperkuat Crisis Response Team (CRT) di pusat dan perwakilan-perwakilan RI. WNI di wilayah rawan diminta tetap waspada, mengikuti arahan otoritas setempat, dan segera menghubungi hotline perwakilan RI jika membutuhkan bantuan.
“Pemerintah Indonesia hadir untuk menjamin keselamatan seluruh WNI di luar negeri. Kami mengimbau seluruh WNI di kawasan konflik untuk tetap tenang dan terus memantau informasi dari perwakilan RI,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.