BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung menargetkan penciptaan 15.000 lapangan kerja baru hingga akhir 2025 sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran yang saat ini masih cukup tinggi. Wali Kota Bandung, Farhan, menyatakan bahwa langkah awal menuju target tersebut telah dimulai melalui penyelenggaraan Job Fair yang melibatkan berbagai perusahaan anggota Apindo.
“Ini langkah awal untuk mengejar target 15.000 lapangan kerja hingga akhir tahun ini,” ujar Farhan dalam keterangan resminya.
Farhan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Seluruh perusahaan yang hadir benar-benar membuka lowongan kerja yang nyata. “Saya pastikan ini bukan formalitas. Perusahaan anggota Apindo benar-benar membuka lapangan kerja yang riil,” tegasnya.
Guna menghindari kerumunan, sistem kehadiran dalam Job Fair diatur dengan ketat, dan sebagian peserta mengikuti secara hybrid. Selain itu, Pemkot Bandung juga mendorong inklusivitas dalam dunia kerja dengan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas.
“Kita dorong minimal 2 persen dari total lowongan untuk penyandang disabilitas. Tantangannya bukan hanya menyediakan pekerjaan, tapi memastikan mereka bisa bertahan di lingkungan kerja tersebut,” jelasnya.
Saat ini, jumlah pengangguran terbuka di Kota Bandung tercatat mencapai sekitar 100.300 orang. Pemerintah kota menargetkan penurunan sebesar 15 persen per tahun. “Harapannya, di akhir periode pertama saya menjabat, angka pengangguran tinggal 50 ribu,” tambah Farhan.
Meski begitu, ia mengakui bahwa ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri masih menjadi tantangan utama. “Link and match masih jadi masalah. Makanya pelatihan dan UMKM Center di tiap kecamatan sedang kita bangun,” katanya.
Selain pelatihan, Pemkot Bandung juga akan memanfaatkan jaringan Koperasi Merah Putih yang tersebar di 151 kelurahan. “Ini akan kita resmikan bareng Presiden di Hari Koperasi Nasional,” imbuhnya.
Farhan menyadari bahwa pengangguran terbuka tidak mungkin ditekan hingga nol persen. Namun, ia menargetkan tahun depan tingkat pengangguran terbuka bisa turun ke angka 6,4 persen.