CAPE TOWN – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg mencatatkan hasil positif dalam partisipasinya pada ajang Africa Food Show 2025 yang digelar di Cape Town International Convention Centre (CTICC), Afrika Selatan, pada 10–12 Juni 2025.
Pameran ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar ekspor ke Afrika Selatan, terutama setelah diberlakukannya kebijakan tarif baru oleh Amerika Serikat yang selama ini menjadi pasar tradisional bagi produk ekspor Indonesia.
Kepala ITPC Johannesburg, Efri Yenni, menjelaskan bahwa pasar Afrika Selatan kini menjadi salah satu target utama dalam upaya diversifikasi tujuan ekspor Indonesia. “Melalui partisipasi ini, kami ingin meningkatkan kesadaran pasar (awareness) sekaligus memperluas promosi produk-produk unggulan Indonesia di kawasan Afrika,” ungkapnya melalui keterangan resmi.
Selama tiga hari penyelenggaraan, Paviliun Indonesia berhasil menarik perhatian luas dari pengunjung dan pelaku bisnis yang berasal dari berbagai negara, termasuk Afrika Selatan, Uganda, Angola, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Namibia.
Dari pameran tersebut, Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar USD 5,1 juta, yang sebagian besar berasal dari kontrak bisnis yang berhasil diamankan oleh PT Mandala Prima Makmur dan CV Arva Indonesia dengan mitra usaha asal Afrika Selatan.
Sebagai rangkaian penutup, ITPC Johannesburg bekerja sama dengan KJRI Cape Town menyelenggarakan sesi business matching yang mempertemukan peserta Paviliun Indonesia dengan 10 anggota The Western Cape Business Opportunities Forum (WeCBOF) di kantor KJRI Cape Town.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi terpadu untuk memperkuat hubungan dagang bilateral Indonesia–Afrika Selatan dan memfasilitasi akses yang lebih luas bagi pelaku usaha Indonesia di kawasan Afrika.