JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi menyeluruh atas insiden pemadaman listrik di wilayah Bali yang terjadi pada Jumat (2/5) pukul 16.02 WITA.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. “Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak atas ketidaknyamanan ini,” ujar Jisman di Jakarta, Sabtu (3/5) melalui keterangan resmi.
Berdasarkan temuan awal dari PT PLN (Persero), gangguan diperkirakan berasal dari Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) yang menghubungkan pasokan listrik dari Jawa ke Bali. Gangguan ini memicu pemadaman meluas di seluruh wilayah Bali.
PLN bergerak cepat menangani situasi ini. Dalam waktu 35 menit, aliran listrik dari Jawa berhasil dipulihkan, dan pemulihan pembangkit dilakukan secara bertahap. Selama masa pemulihan, pasokan listrik untuk fasilitas vital ditopang dengan penggunaan genset.
Menurut data terbaru, SKLT kini telah berfungsi kembali dan seluruh gardu induk di Bali beroperasi normal dengan total daya mencapai 747 megawatt. Pasokan listrik kepada seluruh pelanggan juga telah kembali 100% pulih pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA.
Jisman menegaskan bahwa tim Inspektur Ketenagalistrikan ditugaskan untuk memeriksa secara menyeluruh instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali. Ia juga meminta PLN untuk mengambil langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang, baik di Bali maupun di wilayah lain.
“PLN kami minta segera menyelesaikan audit menyeluruh terhadap SOP terkait operasi, pemeliharaan jaringan, dan penanganan gangguan sistem,” tambahnya.