• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Senin, 9 Juni 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Telusuri Penyebab Karacunan, Kepala BGN Terjun Langsung ke Cianjur

Editor
Rabu, 23 April 2025 - 05:37
Kepala BGN, Dadan Hindayana, melihat kondisi siswa korban keracunan di rumah sakit.(Foto:Istimewa).

Kepala BGN, Dadan Hindayana, melihat kondisi siswa korban keracunan di rumah sakit.(Foto:Istimewa).

SATUJABAR, CIANJUR — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, terjun langsung ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melihat kondisi siswa yang masih dirawat akibat keracunan seusai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN akan memastikan terkait penyebab keracunan massal yang terjadi di dua sekolah di Kabupaten Cianjur tersebut.

“Rabu, 23 April 2025, saya berangkat ke Cianjur, Jawa Barat, untuk mengecek SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Cianjur, dan menemui anak-anak kita para pelajar, guru, tenaga kesehatan dan saudara lainnya,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional ((BGN), Dadan Hindayana, dalam keterangan persnya, Rabu (23/04/2025).

Dadan mengatakan, SPPG Cianjur telah beroperasi, sejak 15 Januari 2025. Sebagai Kepala BGN yang bertanggungjawab, akan mencari tahu, sekaligus memastikan terkait penyebab keracunan massal, yang dialami para siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Cianjur. Peristiwa keracunan.di Cianjur, merupakan yang pertama kali terjadi.

“Musibah keracunan ini, adalah kejadian pertama. Terkait penyebabnya, terus kami telusuri dengan teliti,” kata Dadan.

Dadan mengungkapkan, SPPG Cianjur setiap hari memproduksi 2.071 porsi hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG), untuk pemenuhan gizi anak-anak di sembilan sekolah. Sejak beroperasi, peristiwa keracunan pertamakalinya, dan seluruh siswa korban keracunan sudah ditangani.

“Berdasarkan data yang dilaporkan, jumlah siswa yang terdampak (keracunan) seusai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis, yaitu 52 dari total 788 siswa MAN 1. Sedangkan siswa SMP PGRI 1, ada 20 dari 167 Siswa. Semua siswa yang terdampak telah ditangani dengan baik,” ungkap Dadan.

BGN telah menambah satu standar operasional prosedur (SOP) MBG, buntut peristiwa keracunan siswa di Cianjur. SPPG Cianjur diminta membersihkan untuk sisa produksi makanan dalam pelaksanaan program MBG.

“Dari peristiwa (keracunan) ini, Badan Gizi Nasional menambah satu SOP dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah, tapi di SPPG,” jelas Dadan.

Dadan menambahkan, beberapa pelatihan tambahan juga akan diberikan, untuk penguatan SDM (sumber daya manusia) di lapangan. SOP tambahan dan pelatihan diluar yang sudah dijalankan, juga untuk mencegah kejadian tidak diharapkan.

Dadan menyampaikan keprihatinan atas musibah yang menimpa siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur. BGN saat ini dia sedang menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) Provinsi Jawa Barat, untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan, yang membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari.

BGN prihatin dan ikut merasakan kekhawatiran para orang tua siswa. Anak-anak adalah masa depan bangsa dan perkembangan kesehatannya menjadi prioritas utama bagi BGN.

“Kami akan memperketat sistem pengawasan, dan pelatihan terhadap seluruh SPPG dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Tujuan kami bukan sekadar menyikapi kasus, tapi bagaimana membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan,” tutup Dadan.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kecamatan Cianjur, telah menghentikan sementara produksi Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul peristiwa keracunan massal siswa di dua sekolah. Keracunan terjadi di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, seusai korban siswa menyantap makanan dari program MBG.

“Kita tunggu masalah (keracunan) ini selesai. Jadi, kita sementara tidak produksi dulu MBG,” ujar Kepala SPPG Dapur Kecamatan Cianjur, Fakhri Lubis.

Fakhri mengatakan, saat ini sedang dilakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dari produksi MBG, yang dikonsumsi para siswa di dua sekolah. Hasil uji laboratorium akan memastikan, keracunan tersebut, disebabkan makanan produksi program MBG, atau bukan.(chd)

Tags: Badan Gizi NasionalKeracunan Makan Gratis

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.