Penyelenggara umrah Tanah Air masih bisa menggali berbagai potensi bisnis umrah yang bisa memajukan perekonomian bangsa.
SATUJABAR, JAKARTA — Travel umrah harus fokus mengembangkan paket perjalanannya yang mengedepankan pada kualitas. Untuk itu, travel umrah harus mengadopsi 3SI yang merupakan singkatan dari inovasi, kolaborasi dan adaptasi.
Demikian dipaparkan pengusaha kenamaan Indonesia, Sandiaga Uno saat membagikan tips dan tren dalam membangun ekonomi dengan bisnis umrah. “Hindari perang harga! Fokus pada kualitas: customize, personalize, localize and small in size,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Ahad (19/1/2025).
Sandiaga meminta, travel umrah untuk mengadopsi 3SI yang merupakan singkatan dari inovasi, kolaborasi dan adaptasi. “Saya mendorong travel umrah menjadikan prinsip 3SI sebagai solusi karena 3SI dapat membuahkan keberhasilan di era kini,” ucap Sandiaga.
Sandiaga kemudian menyoroti soal pendaftar Haji Indonesia yang terus bertambah hingga mencapai 5 juta orang. Bahkan daftar tunggu setiap provinsi mulai dari 20-48 tahun.
“Di sisi lain kita bersyukur perkembangan bisnis umrah terus bertumbuh. Untuk tahun 2024 lalu, jamaah umrah Indonesia mencapai 2 juta orang,” kata Sandiaga.
Dia menilai, bisnis umrah dapat dimaksimalkan dengan membangun potensi-potensi yang ada. Walaupun ada tantangan dengan maraknya umrah backpacker, kata Sandiaga, tapi para penyelenggara umrah Tanah Air masih bisa menggali berbagai potensi bisnis umrah yang bisa memajukan perekonomian bangsa.
Sandiaga juga menilai, penting adanya transformasi digital dalam layanan travel umrah. Menurut dia, transformasi digital menjadi modal penting dalam bisnis di era digitalisasi ini.
“Termasuk buat aplikasi dan sistem pemesanan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan,” ujar Sandiaga.
Menurutnya, pelaku bisnis harus bisa mengikuti dan beradaptasi dengan kemajuan zaman jika tidak ingin kalah saing dan tertinggal tren. “Ini dampaknya signifikan untuk kemajuan bisnis,” kata Sandiaga.
Dia pun mengajak travel umrah untuk turut mempromosikan wisata religi Indonesia. Dia menilai, wisata religi akan membantu meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Sementara itu, dalam acara yang sama, pihak Travel Umrah Garislurus menyebut berbagai isu yang dihadapi dalam bisnis umrah di Indonesia. Mulai dari perang harga sesama travel umrah, hingga belum optimalnya manajemen internal. (yul)