SATUJABAR, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi keynote speech di acara Leadership Night tahun 2022.
Leadership Night tahun 2022 digelar Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Kampus Jakarta.
Pada acara itu, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, membagikan perjalanan kepemimpinannya sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jabar.
Pada kuliah umum bertajuk “In Harmonia Progressio: Dari Ganesha Bangun Jabar Juara”, Ridwan Kamil atau Kang Emil berbagi cerita.
Dengan gamblang Kang Emil memaparkan nilai-nilai kepemimpinan yang dianutnya.
Yang tentu mewarnai perjalanan karirnya sebagai seorang arsitek.
Hingga kemudian terpilih sebagai walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat selama total 9 tahun.
Dimana pada perjalanan memimpin birokrasi itu mampu menyabet 880 penghargaan.
TIGA NILAI
Tiga nilai fundamental yang menjadi pedoman Kang Emil, yaitu : Kepemimpinan itu Diniatkan untuk Ibadah, Kekuasaan Sifatnya Hanya Sementara, dan Komitmen untuk Memberikan Manfaat untuk Orang Banyak.
“Seorang pemimpin harus mampu mengukur hasil dan mengevaluasi kemanfaatan dari kepemimpinannya. Ada 2 ukuran penting yang Saya praktekan, yang pertama adalah apakah secara personality, pemimpin dirindukan oleh rakyatnya. Saat ini jadi orang pintar saja tidak cukup untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang berhasil, harus mampu dekat dengan rakyatnya” tutur Kang Emil.
Kang Emil juga menceritakan sejumlah perubahan pola komuniksi di media sosial yang dilakukannya agar bisa lebih akrab dengan rakyat Jabar.
Di sisi lain ada pengukuran kedua yang tak kalah pentingnya terkait kualitas dari pengambilan keputusannya.
Serta kebermanfaatannya yaitu seberapa besar daya transformasi seorang pemimpin.
Pada kesempatan tersebut Kang Emil juga membagikan beberapa kisah keberhasilannya dalam mengarungi badai Covid-19.
Dengan bermodalkan kemampuan adaptif plus optimisme dan selalu positif thinking, pada akhirnya mampu mencetuskan ide-ide inovatif dan melakukan revolusi digital di semua aspek pemerintahan dan kehidupan warga Jawa Barat.
Di akhir kuliah umumnya, Kang Emil mengajak alumni ITB yang notabene para teknokrat untuk turut serta berkiprah sebagai kepala daerah karena saat ini baru sekitar 1 % saja dari total sekitar 500-an kepala daerah (walikota, bupati, dan gubernur) di seluruh Indonesia yang berasal dari Kampus Ganesha ini.
Kang Emil juga mengingatkan bahwa potensi pengembangan Indonesia ke depan sangat besar terutama di bidang Energi Terbarukan.
Namun, di sisi lain terdapat pula tantangan global warming dan berbagai isu terkait sustainability lingkungan yang harus segera diatasi, salah satunya dengan penggunaan Green Energy.
Pelaksana Tugas Harian (Plt) Direktur Kampus Jakarta, Dr. Yos Sunitiyoso dalam pembukaannya menjelaskan keberhasilan SBM ITB mendapatkan akreditasi AACSB.
Sehingga lulusannya yang berjumlah lebih dari 11.000 dapat dipersamakan dengan sekolah bisnis global lainnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik ITB sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Dekan SBM ITB, Prof. Jaka Sembiring, mengingatkan agar SBM ITB terus menjalin kolaborasi baik dengan pihak eksternal dan internal.
Serta lintas disiplin, agar mampu berperan aktif dalam pemecahan masalah yang ada di masyarakat untuk mempertegas peran ITB dalam memajukan bangsa dan negara. Prof. Jaka juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap Kang Emil sebagai alumni ITB.