Pj Gubernur telah mengintruksikan jajaran untuk mengawal dan melakukan pendampingan di kasus tersebut.
SATUJABAR, BANDUNG — Aparat kepolisian Subang, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus perundungan siswa kelas 3 SD Negeri Jayamukti, Blanakan Albi Ruffi Ozara (9 tahun). Bocah ini meninggal dunia diduga akibat perundungan kakak kelasnya. Korban mengalami pendarahaan di kepala setelah dipukuli kakak kelasnnya.
Mereka yang dimintai keterangan mulai dari teman-teman korban, orang tua dan lainnya. Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, penyidik tengah menangani dan mendalami kasus siswa SD yang meninggal dunia diduga akibat perundungan.
Dia memastikan, kepolisian menangani kasus tersebut sesuai aturan yang berlaku. Kata dia, proses penanganan dilakukan secara seksama dan hati-hati.
Dikatakannya, pemerintah dan kepolisian sudah melakukan langkah-langkah penanganan.
“Hari ini pemeriksaan kembali saksi-saksi dan di tempat kejadian perkara. Sebelum-sebelumnya juga sudah dimintai keterangan,” ucap dia.
Indra memastikan, proses penanganan berjalan sesuai waktunya. Pihaknya juga akan melibatkan berbagai pihak karena kasus yang ditangani menyangkut anak dan terduga pelaku pun masih berada di bawah umur.
Terkait hasil autopsi diketahui korban mengalami pendarahan di bagian kepala. “Dari hasil autopsi ada pendarahan di kepala,” kata dia.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, kepala sekolah di sekolah korban bakal dinonaktifkan. Dia mendapatkan, informasi tersebut langsung dari PJ Bupati Subang. “Kepsek di sekolah korban segera dinonaktifkan,” ucap dia.
Bey berduka cita atas kepergian korban dan menegaskan menolak aksi perundungan di lingkungan sekolah. Dia juga telah mengintruksikan jajaran untuk mengawal dan melakukan pendampingan di kasus tersebut.
Diketahui, AR menjalani perawatan di rumah sakit sejak Jumat (22/11/2024) hingga menghembuskan nafas terakhir Senin kemarin sekitar pukul 16.00 WIB. Dia diduga menjadi korban perundungan kakak kelasnya.
Albi sempat mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah hingga koma setelah mengalami perundungan. Menurut keterangan keluarga, sebelum kondisinya memburuk, Albi sempat mengaku sering dipukuli oleh kakak kelasnya, yang merupakan kelas 4 dan kelas 5. (yul)