BANDUNG: Data kebakaran Kota Bandung hingga 28 September 2022 mencapai 134 kasus kebakaran.
Bencana kebakaran adalah salah satu bencana yang masih sering terjadi di Kota Bandung.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana mengimbau warga lebih berhati-hati terhadap kebakaran.
Data kebakaran Kota Bandung menyebutkan insiden kebakaran terjadi di tempat tinggal.
Penyebabnya yaitu kompor, beban listrik berlebihan, dan puntung rokok.
“Tidak bisa dipungkiri pasti panik. Namun dengan sosialisasi yang masif bisa terinformasikan agar kita mengetahui cara menanganinya,” katanya dikutip situs Pemkot Bandung.
Gun Gun bahkan mengaku telah menyosialisasikan mitigasi bencana hingga tingkat pelajar.
Gun Gun memastikan, bencana tidak bisa diprediksi. Oleh karenanya perlu kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk forum pengurangan risiko.
“Kalau sekarang kami melakukan pemetaan kembali, berkolaborasi dengan forum pengurangan risiko bencana. Diskar PB berupaya berkolaborasi dengan seluruh elemen yang ada,” katanya.
“Diskar PB siaga dengan 90 orang personel siaga 24 jam,” imbuhnya.
PELUNCURAN GAGAH BENCANA
Sementara itu, program Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) diluncurkan.
Program ini sebagai upaya untuk menguatkan dan menjadikan keluarga memiliki kesiapan menghadapi bencana.
“Kepadatan penduduk yang tinggi begitu erat kaitannya dengan kepadatan hunian juga di Kota Bandung. Dengan padat pendudukan ini, memicu timbulnya berbagai permasalahan sosial tidak terkecuali kebakaran dan bencana lainnya yang ada di rumah tangga,” beber Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana di Pendopo Kota Bandung, Kamis 29 September 2022.
Yunimar berharap bencana tidak hadir di Kota Bandung.
Namun kesiapsiagaan harus ditumbuhkan untuk meminimalkan risiko bencana apabila terjadi.
“Progam ini merupakan program pemerintah pusat. PKK mengambil peran untuk menyosialisasikan kesadaran. Tujuannya, agar masyarakat punya wawasan bagaimana menghindari bencana yang ditimbulkan di rumah tangga,” jelas Yunimar.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Gufron menerangkan acara tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana.
“Ini tidak melekat menjadi tanggung jawab Diskar PB (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana) tapi ada hal yang perlu diedukasi kepada seluruh masyarakat minimal bisa mendeteksi sehingga masyatakat mampu berperan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana menerangkan, Kota Bandung menjadi pilot project terkait siaga kebakaran lingkungan.
“Kita lebih meningkatkan kolaborasi, tidak hanya penanganan tapi bagaimana kebakaran sampai tidak terjadi,” ujarnya.
Sedangkan Ketua lV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan pada TP PKK Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti mengatakan, di provinsi Jawa Barat terdapat 14 kabupaten kota yang sudah menerapkan Gagah Bencana dari 27 kabupaten kota se Provinsi Jawa Barat.
“Hari ini sudah 14 dari 27 kabupaten kota di Jabar, termasuk Kota Bandung melakukan kegiatan ini. Sisanya 13 wilayah dilaksanan dalam waktu dekat,” tururnya.
Ia menerangkan, Kota Bandung terpilih sebagai pilot project sebagai siaga kebakaran lingkungan.
“Ini dilihat di Kota Bandung ketika terjadi kebakaran di lingkungan sangat sigap. Juga kolaborasi OPD dalam penanganan bencana sudah siap,” katanya.