Kenapa sebagian orang hindari minum kafein di mamlam hari?
Kafein adalah zat psikoaktif yang ditemukan secara alami dalam kopi, teh, cokelat, dan beberapa minuman lainnya. Kafein bekerja dengan cara menghalangi reseptor adenosin di otak.
Adenosin adalah zat kimia yang memicu rasa kantuk dengan meningkatkan aktivitas di otak yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Ketika seseorang mengonsumsi kafein, kafein akan bersaing dengan adenosin untuk mengikat reseptornya. Ini mengakibatkan adenosin tidak dapat berinteraksi dengan reseptornya secara normal, sehingga rasa kantuk yang biasanya akan muncul terhambat.
Efeknya adalah seseorang merasa lebih terjaga dan waspada. Kafein juga dapat meningkatkan pelepasan neurotransmitter lain seperti dopamin dan norepinefrin, yang juga berperan dalam meningkatkan energi dan kewaspadaan.
Namun, respons terhadap kafein bisa berbeda-beda antar individu. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kafein daripada yang lain, sehingga dosis yang relatif kecil dapat membuat mereka merasa lebih terjaga.
Di sisi lain, orang lain mungkin memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap kafein dan memerlukan dosis yang lebih tinggi untuk merasakan efek yang sama.
Karena efek kafein ini, banyak orang mengonsumsinya untuk membantu tetap terjaga, terutama saat mereka membutuhkan fokus tambahan atau harus tetap aktif di waktu yang biasanya mereka merasa lelah atau mengantuk, seperti di pagi hari atau menjelang malam.