BANDUNG – Sebanyak 400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban eksploitasi online scam di Myawaddy, Myanmar, berhasil dievakuasi dan dikeluarkan dari wilayah konflik tersebut. Ke-400 WNI tersebut telah diseberangkan ke kota Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge, yang merupakan langkah awal dalam proses pemulangan mereka ke Indonesia.
Setelah melalui proses screening kesehatan dan National Referral Mechanism, para WNI melanjutkan perjalanan dengan menggunakan 9 bus selama 9 jam menuju Bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand. Dari sana, mereka akan diterbangkan menggunakan pesawat charter menuju Tanah Air.
Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, ke-400 WNI terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan, dengan 5 di antaranya dalam kondisi hamil. Mereka berasal dari 21 provinsi di Indonesia, dengan jumlah terbanyak berasal dari Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara. Semua WNI dalam keadaan sehat.
Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, bersama dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Bangkok dan Yangon, serta Hubinter Polri, telah melakukan identifikasi, pengawalan, dan pendampingan sejak mereka berada di Myawaddy hingga tiba di tanah air.
Kelancaran proses evakuasi dan penyeberangan para WNI dari Myawaddy tidak lepas dari koordinasi intensif dan dukungan penuh dari otoritas Thailand dan Myanmar.
Keseluruhan WNI dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada 18 Maret 2025 pukul 09.00 WIB. Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, memimpin langsung proses pemulangan mereka ke Jakarta.
Sementara itu, untuk tahap selanjutnya, sekitar 154 WNI lainnya yang masih berada di Myawaddy direncanakan akan dievakuasi ke Maesot pada 18 Maret 2025, dan diperkirakan akan tiba di Jakarta pada pagi hari 19 Maret 2025.