• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Kamis, 30 Oktober 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

10 Pegawai dan Perawat RSUD Syamsudin Sukabumi Positif Napza

Editor
Jumat, 15 Agustus 2025 - 06:48
Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).(Foto:Istimewa).

Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).(Foto:Istimewa).

SATUJABAR, SUKABUMI–Sebanyak sepuluh pegawai dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Kota Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan positif narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza). Temuan tersebut hasil screening program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3), yang dilaksanakan secara berkala.

Dari sepuluh pegawai dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Kota Sukabumi, yang positif narkotika, piskotropika, dan zat aditif (Napza), empat orang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara). Sisanya tenaga kontrak dan outsourcing.

Menurut Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Syamsudin, Yanyan Rusyandi, temuan pegawai dan perawat positif Napza hasil program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) rumah sakit yang dilaksanakan secara berkala. Hasil screening juga mencakup tes penyakit hepatitis dan kanker leher rahim.

“Tahun lalu, kami screening di unit yang berisiko tinggi, salah satunya unit anestesi dan farmasi, semua negatif. Tahun ini, kita lakukan lagi, hasilnya ada 10 pegawai dinyatakan positif Napza,” ujar Yanyan, dalam keterangannya, Jum’at (15/08/2025).

Yanyan menjelaskan, empat orang berstatus ASN, langsung dibebastugaskan sementara sesuai aturan disiplin ASN. Proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dilakukan secara mandiri di rumah sakit sebelum dilaporkan ke Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), yakni Walikota Sukabumi.

“Pak Wali (Walikota Sukabumi) mengarahkan tegas sesuai regulasi. Saat ini, ASN diproses ke BKPSDM dan Inspektorat,” jelas Yanyan.

Sementara enam pegawai lainnya terdiri dari lima perawat, empat tenaga administrasi, dan satu pekerja outsourcing. Semuanya laki-laki, diberhentikan dari pekerjaannya.

Yanyan mengungkapkan, motif pegawai menggunakan napza cukup beragam. Ada dilatarbelakangi masalah keluarga, dan juga awalnya hanya coba-coba.

“Ada karena stres masalah keluarga, kebiasaan lama kambuh, dan awalnya hanya coba-coba. Dipastikan bukan karena beban kerja, tidak ada dari mereka menggunakan saat jam kerja,” ungkap Yanyan.

Yanyan menegaskan, rumah sakit sudah memperketat pengamanan obat-obatan Napza di instalasi farmasi dan anestesi. Namun, tetap saja masih kecolongan, sebagian obat-obatab diperoleh dari farmasi.

Pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait masalah penanganannya  Penataan administrasi pegawai dan memastikan pelayanan pasien tidak terganggu, menjadi fokus manajemen rumah sakit.

“Kami ingin pastikan pasien dilayani pegawai yang sehat. Kalau nanti keputusannya harus berkoordinasi atau diteruskan ke pihak kepolisian, sesuai hasil pemeriksaan lanjutan menunggu dari BKPSDM,” tutup Yanyan.

Tags: jawa baratPegawai RSUD Syamsudin Sukabumi Positif Napzapemkot sukabumiRSUD Syamsudin Kota Sukabumi

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.