ISPA tidak hanya menyerang jamaah lanjut usia, tapi mereka juga yang berusia muda.
SATUJABAR, JAKARTA — Infeksi Saluran Nafas (ISPA) masih mendominasi penyakit jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. ISPA tidak hanya menyerang jamaah lanjut usia, tapi mereka juga yang berusia muda.
“Yang usia muda juga banyak yang batuk pilek tadi rata-rata juga semua usia sama rata,” ujar Dokter Posko Kesehatan di Hotel Thayeb, Femi Dwi Aldini.
Selain ISPA, ada juga penyakit-penyakit yang memang menjadi bawaan dari Indonesia, misalkan tensi darah tinggi dan gula. “Itu juga masih juga terus rutin dikontrol di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selain itu ada juga yang gangguan pencernaan seperti mual muntah atau diare atau bahkan tidak bisa buang air besar,” ujarnya.
Femi tak menampik, beragam penyakit yang menginfeksi pasien lantaran banyak jamaah memang sudah lansia. Mereka berada di usia 50 tahun ke atas.
Adapun kasus rujukan, menurut dia, lebih ke penyakit serius seperti serangan jantung dan paru paru. “Kalau di hotel ini kebetulan kloter saya SOC 25 alhamdulillah tidak ada merujuk tapi kalau misalkan di hotel ini di kloter PDG itu ada yang dirujuk juga kemudoan di hotel lain juga cukup banyak,” ujarnya.
Dalam sehari, jumlah pasien rata-rata di hotel antara 40-60 orang. Pasien itu terhiung dari pagi sampai malam. “Kalau obat sesuai dengan ketersediaan kita, batuk pilek ya kita berikan sesuai kondisi gejalanya masing-masing,” ujarnya.
Terkait cuaca panas, dia tak bosan-bosan mengimbau ke jamaah agar tak bosan minum. Karena cuaca yang panas akan otomatis kekurangan cairan sehingga tenggorokan dan pernapasan menjadi kering.
“Imbauan kita tetap yang pertama itu cairan yang cukup dan ditambah dengan oralit. Kita terus mengedukasi penggunaan minum oralit minimal 2 kali dalam sehari,” ujarnya.
“Dan minum air putih itu kalau dalam botol di tiap hotel disediakan botol-botol kecil nah itu paling sedikit 8 botol dan 2 di antaranya diisi oralit,” katanya menambahkan. (yul)