SATUJABAR, JAKARTA–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, tersangka kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel ditetapkan sebagai tersangka setelah sepuluh bulan menjabat sebagai Wamenaker di Kabinet Merah-Putih.
Penetapan tersangka Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, mencoreng Kabinet Merah-Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Noel ditetapkan sebagai tersangka, setelah terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Sejumlah uang mengalir kepada pihak Penyelenggara Negara, yaitu saudara IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) sebesar Rp. 3 miliar, pada Desember 2024,” ujar Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/08/2025).
KPK menyebutkan, Noel mengetahui adanya praktik pemerasan dalam penerapan sertifikasi K3 saatbmenjabat Wamenaker. Meski mengetahui, Noel membiarkannya, bahkan ikut meminta jatah hasil pemerasan.
Noel mendapat jatah pemerasan sejak dua bulan dilantik menjadi Wamenaker, pada 21 Oktober 2024. Selama 60 hari tersebut, Noel menagih jatah hasil pemerasan sertifikasi K3, yang sudah berlangsung sejak 2019.
KPK juga menetapkan sepuluh tersangka lainnya. Mereka diduga terlibat langsung dalam praktik pemerasan sertifikasi K3 yang sudah berlangsung lama dan diketahui Noel.
“Jadi, artinya itu proses (pemerasan) yang dilakukan para tersangka atas sepengatahuan dari IEG,” kata Setyo.
KPK mengungkap aliran uang yang diterima Noel hasil pemerasan sertifikat K3. Noel mendapatkan jatah total Rp.3 miliar selama dua bulan menjabat Wamenaker.
“Diterima IEG sebesar Rp.3 miliar pada bulan Desember 2024,” ungkap Setyo.
Modus Pemerasan
Modus pemerasan yang dijalankan, para pihak yang hendak mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan K3, diharuskan membayar lebih mahal dari biaya resmi. KPK menyebutkan, biaya resmi seharusnya Rp.275 ribu, tapi pihak yang mengurus sertifikasi K3 diperas hingga harus mengeluarkan biaya Rp.6 juta.
Total uang hasil pemerasan sertifikasi K3 yang sudah berlangsung lama, diperkirakan mencapai Rp.81 miliar. Uang mengalir kepada sejumlah pihak, termasuk Noel sejak dirinya menjabat Wamenaker.
Daftar nama 11 tersangka KPK:
1. Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025
2. Gerry Aditya Herwanto Putra selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang.
3. Subhan selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 tahun 2020 sampai 2025.
4. Anitasari Kusumawati selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020 sampai sekarang.
5. Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI
6. Fahrurozi selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025 sampai sekarang.
7. Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021 sampai Februari 2025.
8. Sekarsari Kartika Putri selaku Subkoordinator.
9. Supriadi selaku Koordinator.
10. Temurila selaku pihak PT KEM Indonesia.
11. Miki Mahfud selaku pihak PT KEM.