BANDUNG – Jawa Barat mencatatkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,75 persen pada Agustus 2024, yang menunjukkan penurunan sebesar 0,69 persen poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 7,44 persen.
Jumlah angkatan kerja di Jawa Barat pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 26,19 juta orang, naik sebesar 0,79 juta orang dibandingkan Agustus 2023. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang naik 1,22 persen poin, dari 66,49 persen menjadi 67,71 persen.
Peningkatan Jumlah Pekerja dan Sektor Formal
Pada Agustus 2024, jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Barat mencapai 24,42 juta orang, meningkat sebanyak 0,91 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2023. Semua sektor lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja, dengan sektor Jasa Lainnya mencatatkan peningkatan terbesar, yakni penambahan 0,15 juta orang pekerja.
Sektor pekerjaan formal juga menunjukkan perkembangan positif, dengan sebanyak 11,14 juta orang (45,61 persen) dari total pekerja di Jawa Barat kini bekerja di kegiatan formal. Angka ini naik sebanyak 0,60 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2023, menandakan adanya peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja yang lebih stabil dan terstruktur.
Tantangan Kualitas Pekerjaan
Namun, meskipun ada peningkatan jumlah pekerja, persentase setengah pengangguran—yaitu pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu—justru mengalami peningkatan. Pada Agustus 2024, angka setengah pengangguran naik sebesar 1,40 persen poin, dari 6,32 persen menjadi 7,73 persen. Sebaliknya, persentase pekerja penuh (yang bekerja lebih dari 35 jam per minggu) mengalami penurunan sebesar 1,58 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023.
Tren Positif dalam Pengurangan Pengangguran
Secara keseluruhan, meskipun tantangan terkait kualitas pekerjaan tetap ada, penurunan angka TPT dan peningkatan jumlah pekerja serta penyerapan tenaga kerja di sektor formal menunjukkan adanya perbaikan dalam pasar tenaga kerja di Jawa Barat pada Agustus 2024. Hal ini menjadi indikasi bahwa perekonomian Jawa Barat terus bergerak menuju arah yang lebih baik.