BANDUNG: Tapal Desa atau Ketahanan Pangan Digital Desa diluncurkan Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil.
Peluncuran berlangsung di Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kamis (11/8/2022).
Ketahan Pangan Digital Desa atau Tapal Desa merupakan inovasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat yang bertujuan menciptakan ketahanan pangan di tingkat desa dengan membangun “leuit” atau lumbung padi.
Masing – masing desa akan punya satu “leuit” yang akan menyimpan pangan hasil panen sebagai persediaan.
Ketika krisis pangan datang, seperti yang saat ini banyak dikhawatirkan banyak orang akibat situasi global, “leuit” dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga desa.
Untuk membangun “leuit” ini Pemdaprov Jabar memanfaatkan dana CSR dari perusahaan, BUMN, dan BUMD, di mana setiap leuit diperkirakan akan memakan biaya Rp100 juta.
Tahap pertama Pemda Provinsi Jabar akan membangun “leuit” di sembilan desa Kabupaten Bogor. Desa Ciampea Udik akan menjadi pusatnya karena dinilai paling siap.
LEUIT
Leuit yang mengambil filosofi tradisional akan dipadukan dengan teknologi digital kekinian.
Setiap pemasukan dan pengeluaran pangan akan dicatat melalui aplikasi digital agar terdata dengan baik.
“Pemasukan pangan nanti dicatat, keluar dicatat, mungkin subsidi silang nanti kalau ada krisis juga akan dicatat di aplikasi,” ujarnya dilansir situs Pemprov Jabar.
Menurut Gubernur, Kabupaten Bogor menjadi pilot project karena dianggap paling siap dan progresif.
Tercatat ada sembilan desa yang menyatakan tanahnya sudah siap dibangun leuit. Berdasarkan musyawarah warga masing-masing desa, Ciampea Udik akan menjadi pusat besarnya.
Gubernur berpendapat, manusia sekarang harus belajar kearifan lokal dari kampung kasepuhan seperti Kampung Adat Ciptagelar, di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pangan yang merupakan rezeki dari Yang Maha Kuasa ketika panen tidak dihabiskan waktu itu juga tapi sebagian ditabung di dalam leuit.
Sehingga ketika musim paceklik datang akibat gagal panen karena cuaca atau serangan hama, tidak ada orang kelaparan.
“(Pangan) Dari rezeki Allah ini kita sisihkan untuk diri kita sendiri,” kata Gubernur.
Nantinya Tapal Desa akan menyasar sekitar 5.300 desa di seluruh Jabar.
Sehingga ini akan menjadi gerakan menghidupkan kembali budaya leluhur yang terinspirasi dari nilai-nilai kesundaan untuk bertahan di era modern seperti sekarang.
Gubernur berharap seluruh desa di Jabar tangguh dan berbudaya. “Setelah ini kita akan hadirkan di ribuan desa karena ada 5.300 desa yang akan meng-copy konsep ini, nanti kita bangun bersama-sama,” katanya.
Berikut Desa Penerima Leuit di Kabupaten Bogor:
Desa Bojong Jengkol (Kecamatan Ciampea),
Desa Ciampea Udik (Kecamatan Ciampea),
Desa Jagabita (Kecamatan Parung Panjang),
Desa Sadeng (Kecamatan Leuwi Sadeng),
Desa Urug (Kecamatan Sukajaya),
Desa Malasari (Kecamatan Nanggung),
Desa Robak (Kecamatan Rumpin),
Desa Rumpin (Kecamatan Rumpin),
Desa Cipinang (Kecamatan Rumpin).