SATUJABAR, SUMEDANG – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa daerahnya menyimpan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat besar dan bisa menjadi kunci transisi energi bersih di Jawa Barat. Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum bersama PLN Indonesia di Universitas Sebelas April (Unsap) Sumedang, Kamis (2/10/2025).
Menurut Dony, pemanfaatan EBT bukan sekadar target nasional—23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050—tetapi juga peluang emas bagi Sumedang untuk melesat sebagai daerah percontohan energi hijau.
“Sumedang punya PLTA Jatigede 110 MW yang sudah beroperasi, rencana PLTS Terapung Jatigede 100 MW, serta PLTP Tampomas 45 MW yang sedang dieksplorasi. Jika semua ini dimaksimalkan, Sumedang bisa jadi pionir transisi energi di Jawa Barat,” ujar Dony dikutip laman Pemkab Sumedang.
Dony menekankan bahwa transisi energi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga visi masa depan. Karena itu, Pemkab Sumedang akan memasukkan program energi bersih dalam RPJPD 2025–2045.
Ia juga mengingatkan perlunya kolaborasi pentahelix—pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media—untuk mempercepat pemanfaatan energi hijau. “Pemerintah membuat regulasi, swasta menghadirkan teknologi, akademisi riset, masyarakat berperan dalam advokasi, dan media menyebarkan kesadaran publik,” jelasnya.
Kuliah umum yang digelar Unsap dengan tema EBT ini mendapat apresiasi dari Bupati. Menurutnya, kampus memiliki peran vital dalam menyiapkan generasi muda untuk jadi motor penggerak inovasi energi bersih.
“Mahasiswa harus jadi pelopor, menghasilkan penelitian dan teknologi yang aplikatif agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tegas Dony.
Dengan cadangan energi terbarukan yang masih terbuka lebar, Sumedang berpeluang besar melahirkan model transisi energi bersih yang tidak hanya menopang kebutuhan listrik lokal, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi ketahanan energi nasional.