Suhu di Arafah diperkirakan akan sangat panas saat jamaah wukuf di Arafah yang bisa menyebabkan heat stroke.
JAKARTA — Kementerian Agama mengeluarkan surat edaran terkait dengan panasnya suhu udara di Makkah ketika puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kementerian meminta agar jamaah tidak keluar dari tenda ketika sedang wukuf di Arafah.
“Nanti edaran resmi akan kita sampaikan,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kementerian Agama Hilman Latief.
Saat ini, Kemenag dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi masih menunggu sekitar 40 ribu orang jamaah yang belum datang ke Tanah Suci. “Kita cari waktu yang tepat (keluarkan edaran),” ujarnya.
Sambil menunggu surat keluar, PPIH Arab Saudi telah meminta kepada mursyid dan pembimbing ibadah di Mushola jamaah agar menyampaikan pesan-pesan tersebut.
Suhu di Arafah diperkirakan akan sangat panas saat jamaah wukuf di Arafah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta jamaah haji tak keluar tenda kecuali keadaan darurat saat siang di Arafah.
Suhu yang sangat panas bisa menyebabkan heat stroke atau serangan panas. Mereka yang terkena heatstroke bisa mengalami peningkatan suhu tubuh secara drastis hingga 41 derajat C dalam kurun waktu cepat, 10-15 menit dan tubuh sudah tidak bisa mengontrol suhu tubuh. Jamaah terkena heat stroke bisa mengalami pusing, kejang, muntah-muntah hingga pingsan.
“Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia langsung menyampaikan pada kami pesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini,” ujar Hilman saat meninjau lokasi mabit di Mina, Arab Saudi, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, jamaah boleh keluar dari tenda hanya untuk kedaruratan. Di antaranya seperti ke toilet atau urusan penting lain..
Suhu udara di Makkah pada Selasa (27/5/2025) siang ini terpantau hingga 43 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban hingga 5 persen. (yul)