BANDUNG: Situ Bagendit, obyek wisata andalan Kabupaten Garut terus berbenah dari segala sisi.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memimpin Rapat Koordinasi Terkait Pembenahan Situ Bagendit.
Pertemuan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Jalan Pembangunan, Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut, Rabu (19/10/2022).
Dia mengatakan pihaknya saat ini sedang kembali membangun komitmen dalam mengembangkan Situ Bagendit.
Dia mengemukakan bahwa kawasan wisata itu memiliki perencanaan yang cukup matang.
“Nah kemudian juga yang kedua ini persiapan bagaimana agar dikelola secara profesional, dan untuk pengolalaan profesional ini ternyata memang membutuhkan pengelola tenaga, dukungan kita semua,” ucapnya dikutip situs Pemkab Garut.
Saat ini terdapat kerusakan baik karena konstruksi, pengunjung, maupun adanya keinginan masyarakat yang ingin pintu masuk tambahan.
MASTERPLAN
Sementara itu, Ia menegaskan akan berpegang teguh pada masterplan.
Dimana masterplan yang dibuat itu melibatkan seluruh pihak salah satunya masyarakat setempat.
“Ya sama (terkait banyaknya jalan tikus), (itu) permasalahan yang ada, yang muncul sekarang itu tadi saya tanya ya berapa pendapatan, pendapatan kita ternyata tidak sesuai dengan jumlah kunjungan yang kita lihat, karena tadi ada keluhan keluhan seperti tadi,” lanjutnya.
Selain itu, Helmi juga menanggapi terkait adanya permintaan diskon harga untuk masyarakat.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut sesuai kondisi di lapangan.
Khususnya terkait Situ Bagendit yang sering digunakan untuk kegiatan anak-anak atau pelajar
Sehingga anak-anak dapat tetap melaksanakan kegiatannya di Situ Bagendit.
“Nah PAD nya ini tadi saya tanya hari sabtu dapat lah 20 juta (untuk) hari minggu segituan, tapi hari-hari biasa itu kecil,” ungkapnya.
Selain itu, Wabup Garut mengungkapkan bahwa dalam rapat kali ini juga pihaknya membahas terkait masalah pemeliharaan, di mana pengelolaan Situ Bagendit masih jauh dari target yang diinginkan.
“Ini kira-kira masih setengahnya lah setengah jalan ya, kita investasi pusat kan 80 hampir 90, investasi daerah 30an lah 30 miliyaran jadi ada 120, (sedangkan) ini diperlukan investasi sekitar 120an lagi,” lanjutnya.
Ia berharap, pihak ketiga yang terlibat dalam pengelolaan situ memberikan keuntungan kepada masyarakat dan pemerintah.
Selain itu, dia menerangkan mengkaji terkait berapa pendapatan yang bisa masuk ke pemerintah daerah.
“Poin-poinnya dari mana saja nah rinciannya seperti itu, itu harus lewat pihak ketiga. Nah ini mudah-mudahan pihak ketiga nanti dinas ya pihak ketiga selesai dalam melakukan perencanaan konsultasi, kemudian nanti kita lelang untuk pihak ketiga pengelolaannya,” katanya.