• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Siswi SMK di Indramayu Nunggak Uang Sekolah, Kisahnya Bikin Haru

Editor
Kamis, 18 September 2025 - 11:23
Tangkapan layar video Siswi SMK di Kabupaten Indramayu yang mengurung diri karena malu menunggak uang sekolah.(Image: Istimewa)

Tangkapan layar video Siswi SMK di Kabupaten Indramayu yang mengurung diri karena malu menunggak uang sekolah.(Image: Istimewa)

Di sebuah rumah sederhana di Blok Kali Song, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, seorang gadis remaja mengurung diri di kamarnya. Namanya Adelia Nur Safitri — siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kandanghaur.

Sudah dua hari ini ia tak muncul di sekolah. Hari-hari yang seharusnya ia isi dengan ujian tengah semester yang dimulai sejak Selasa (16/9/2025), malah ia habiskan dalam diam dan gelisah. Bukan karena sakit atau malas belajar. Tapi karena satu hal yang membebani pikirannya: tunggakan uang sekolah.

Rp 4,9 juta — angka yang tak kecil bagi keluarga nelayan seperti keluarganya. Ayahnya, Subrata, sudah lama tak melaut. Ibunya, Yanti, hanya seorang ibu rumah tangga. Pendapatan yang tak menentu, kebutuhan yang terus berjalan. Maka tak heran, biaya sekolah pun menjadi beban berat.

Adelia tahu benar, orangtuanya sedang berjuang. Maka saat pihak sekolah memanggilnya dan mengingatkan soal tunggakan itu, ia hanya bisa terdiam. Ia tahu, tak mudah bagi ayah dan ibunya mencari uang dalam kondisi seperti sekarang. Maka ia memilih mundur — tak ikut ujian, dan mengurung diri.

Ibunya, Yanti, bercerita dengan suara lirih.

“Kartu ujiannya sudah dikasih, tapi katanya kalau belum ada cicilan, sementara nggak bisa ikut ujian. Saya bingung, Pak, mau bayar pakai apa. Nggak ada pemasukan sama sekali,” ujarnya, menahan tangis.

Padahal pihak sekolah tak benar-benar melarang. Rizky, wali kelas Adelia, menjelaskan bahwa sekolah hanya berharap ada sedikit pemasukan — agar tunggakan bisa berkurang. Ujian tetap boleh diikuti, tapi siswa diminta menyampaikan kondisi ke orangtua.

“Kami tidak pernah melarang Adelia ikut ujian,” jelas Rizky.

“Kami hanya meminta ada itikad baik dari orangtua, meski itu mencicil sedikit demi sedikit.”

Adelia sendiri pernah menerima bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP), sebesar Rp 1,8 juta. Tapi jumlah itu belum cukup untuk menutupi semua tunggakan sejak awal ia masuk sekolah.

Kini, hari-hari ujian tengah semester terus berjalan. Tapi Adelia masih di kamarnya — bersama rasa malu, bingung, dan putus asa. Di usia yang seharusnya menjadi masa penuh semangat dan cita-cita, ia justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit tentang pendidikan yang belum sepenuhnya bisa digapai semua anak.

Tags: Siswa SMKSMK Muhammadiyah

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.