SATUJABAR, BANDUNG–Absen saat Rapat Parupurna DPRD Provinsi Jawa Barat, lalu disentil Wakil Gubernur, Erwan Setiawan, jarang ada di kantor, Gubernur, Dedi Mulyadi, pasang badan membela Sekretaris Daerah (Sekda), Herman Suryatman. Dedi Mulyadi menanggapi ketidak hadiran Herman dalan Rapat Paripurna DPRD, karena sedang ditugaskan dirinya mendampingi Menko (Menteri Koordinator) melihat dampak pergeseran tanah di Kabupaten Purwakarta.
Kritikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, dengan menyentil Sekretaris Daerah (Sekda), Herman Suryatman, disampaikan saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (19/06/2025). Erwan saat itu mempertanyakan Herman, yang seharusnya hadir dalam Rapat Paripurna DPRD.
“Sekalian tanyakeun ka mana wae Sekda (Sekalian tanyakan ke mana saja Sekda)! Selama saya Paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir, dan sekarang pun di kantor gak pernah ada, coba tanyakan sama yang terhormat anggota DPRD,” sentil Erwan.
Pernyataan Erwan tersebut, menjawab pertanyaan dari anggota DPRD Jabar soal Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunggak iuran BPJS Kesehatan hingga Rp.300 miliar lebih pada masa kepemimpinan Gubernur sebelumnya. Erwan mengatakan, pada tahun anggaran 2024, dirinya dan Gubernur, Dedi Mulyadi belum menjabat, dan penjelasannya sebaiknya disampaikan Sekda, selaku Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah).
Kritikan Erwan menyentil Sekda-nya, yang disiarkan akun Youtube DPRD Jawa Barat, mengundang perhatian publik dan langsung viral di media sosial. Beragam komentar disampaikan netizen di media sosial.
Dibela Gubernur
Ketidakhadiran Herman dalam Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, dibela Gubernur, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi menanggapinya, Herman saat itu sedang tugaskan dirinya untuk mendampingi Menko (Menteri Koordinator) melihat dampak pergeseran tanah di Kabupaten Purwakarta.
“Kemarin tidak datang saat Rapat Paripurna, karena waktu itu saya ada tugas. Saya menugaskan Wakil Gubernur. Kemudian tiba-tiba ada Menko mau melihat bencana pergeseran tanah di Kabupaten Purwakarta,” ujar Dedi Mulyadi kepada wartawan, di Kota Cimahi, Sabtu (21/06/2025).
Dedi Mulyadi menegaskan, kehadiran setingkat menteri ke daerah, termasuk ke Jawa Barat, harus didampingi pejabat sekelas Sekretaris Daerah, jika Gubernur dan Wakil Gubernurnya berhalangan hadir.
“Kalau ada Menko harus didampingi sekelas Sekda. Itu bagian dari menghormati pemerintah pusat, harus bagi-bagi tugas,” tegas Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi lalu pasang badan buat Herman, dengan memuji karakter Sekda-nya sebagai sosok cerdas dan berani mengambil keputusan. Herman disebut Dedi Mulyadi, bukan hanya mengurusi persoalan administrasi, tapi juga terjun ke lapangan.
“Sekda Jabar (Herman Suryatman) itu cerdas, pandai mengambil keputusan, dan eksekutor. Biasanya Sekda itu administratif, tapi Sekda Jabar bukan saja administratif, tapi juga berani pasang badan maju,” bela Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi kemudian mencontohkan, saat Kota Cimahi merayakan Hari Jadi-nya ke-24. Sekda meminta izin untuk membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di sejumlah titik di Kota Bandung.
“Tadi pagi misalnya, dia telepon Pak Gubernur izin. Ini banyak sampah menumpuk, terus di kawasan monumen juga kotor. Saya tanya, itu kewajiban siapa, dia jawab, kewajiban saya, saya bersihkan sekarang. Nah itu, kebanyakan Sekda itu administratif karena punya latar belakang pendidikan semi militer di IPDN. Jadi, dia bukan cuma administratif, tapi juga orang lapangan,” ungkap Dedi Mulyadi.
Klarifikasi Sekda
Sekda, Herman Suryatman sebelumnya telah memberikan klarifikasi melalui akun Instragam pribadinya @hermansuryatman. Herman menyampaikan, ketidak hadirannya dalam Rapat Paripurna di DPRD, karena mendapat tugas dari Gubernur, Dedi Mulyadi.
“Nembe dongkap wangsul ti Pasir Munjul, ditugaskeun ku Bapa Aing, Kang Dedi Mulyadi, ngadampingi kunjungan kerja Pak Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) kangge ningal paska bencana pergeseran tanah di Pasir Munjul (Baru tiba kembali dari Pasir Munjul ditugaskan oleh Bapa Aing, Kang Dedi Mulyadi mendampingi kunjungan kerja Pak Menko PMK, melihat pasca bencana pergeseran tanah di Pasir Munjul),” ujar Herman.
Herman kemudian meminta maaf karena tidak bisa hadir dalam Rapat Paripurna di DPRD Jawa Barat. Acaranya bersamaan kegiatan di Purwakarta, juga mempersilakan publik untuk mengecek langsung apa saja kegiatannya melalui media sosial.
“Kinerja simkuring warganet tiasa cek-ricek rekam jejak simkuring. Simkuring totalitas (Kinerja saya warganet bisa cek rekam jejaknya. Saya totalitas),” kata Herman menegaskan.
Herman kemudian memuji Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dikenal sebagai pemimpin yang gerak cepat dalam mengatasi persoalan. Untuk itu, perannya sebagai Sekda dibutuhkan untuk hadir juga di lapangan.(chd).