BANDUNG: Sale pisang Garut diekspor perdana ke Malaysia oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Seremoni ekspor itu bersamaan dengan apel gabungan di komplek Sekretariat Daerah Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (26/9/2022).
“Saudara-saudara sekalian tentu hari ini kita bergembira, karena ada ekspor yang dihasilkan dari Garut, tentu ekspor ini akan kita lakukan dengan satu perencanaan yang baik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, jika pasar ekspor ini memiliki banyak pesaing yang luar biasa, dari mulai sisi kualitas, harga, dan dari sisi kontinuitas.
Sehingga ia berharap dinas terkait bisa memberikan sesuatu pandangan mengenai ekspor ini.
Pihaknya mengapresiasi dinas teknis yang telah berkontribusi mencari dan membuka pasar ekspor baru.
“Tinggal dianalisis apakah mempunyai keuntungan besar, bisa bertahan atau tidak, ini usaha luar biasa yang patut dapresiasi, kita kembangkan untuk usaha-usaha lain,” ungkapnya.
Ia berharap melalui peluncuran ekspor perdana sale pisang ke Malaysia ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Garut.
VARIASI PRODUK EKSPOR
Kadis Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Garut, Nia Gania Karyana, menuturkan mencoba kembali mengkurasi produk lain untuk diekspor ke Malaysia.
Diluar produk lain selain sale pisang,
Terlebih, ia menilai bahwa ada beberapa produk yang sudah masuk ke gerai-gerai Indomaret.
Menurutnya, P2KP atau Pengembangan Promosi dan Kerjasama Perdagangan dapat mengumpulkan beberapa produk yang direview eksportir.
“Beberapa produk sudah masuk ke Indomarco, itu bukti bahwa produk Garut itu sudah diperhitungkan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga memaparkan masih banyak pekerjaan rumah, salah satunya menyiapkan industri kecil menengah (IKM) agar produk yang dijual bisa bertahan lama.
“Nah kehadiran Bank Jabar, tentu hanya dukungan dana dan segala macam, nanti ada pembinaan sumber daya yang kita harapkan karena keterbatasan anggaran,” ujarnya.
NILAI EKSPOR RP1,7 MILIAR
Direktur PT Lestari International Group selaku eksportir, Kurniawan Seviyana, mengatakan ekspor perdana ini dikirmkan 2.600 bal sale pisang.
Nilainya mencapai Rp416 juta per minggu, totalnya dapat mencapai angka Rp1,7 miliar rupiah.
“Ya alhamdulilah sekarang kita bisa ekspor langsung, khususnya sale dari Garut full satu kontainer, di mana sebelumnya kita itu cuma beberapa produk aja yang di Garut yang kita ambil, biasanya kita ekspor di Ciamis. Tapi mulai Insya Allah nanti hari Rabu kita dimulai ekspor perdana dari Garut, ini kita rencana kontinu,” katanya.
Untuk ekspor ini sendiri, katanya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Dua di antaranya memiliki sertifikasi halal dan Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Jadi tinggal kemampuan di pihak UKM sini mampu gak untuk memenuhi orderan tersebut,” ucapnya.
KUCURAN KREDIT
Manager UMKM Bank BJB Garut, Risman Hardiyana, menjelaskan akan selalu mendukung apa yang menjadi rencana pihak IKM di Garut.
“Kami juga berkolaborasi dengan Indag memajukan apalagi sekarang perdana ekspor dan insya Allah kita akan support,” katanya.
Pelaku IKM sale pisang Mubarok, Kustiawan Rasyid yang dikenal sebagai Agus Sale, pihaknya bisa memproduksi 150 bal sale pisang perhari.
Selain itu, untuk memenuhi orderan dari pihak Malaysia, dirinya berkolaborasi dengan beberapa IKM lain dan Disperindag ESDM Garut.
Hal itu untuk menjaga kontinuitas produk bisa terus terpenuhi.
“Alhamdulilah bisa memajukkan banyak IKM-IKM di sini. (Karena) saya juga ngga bisa sendiri, jadi kita ada gabungan IKM dari berbagai tempat karena tidak bisa memasok dengan sejumlah banyak segitu,” ujarnya.
Turut menyaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, dan para kepala SKPD, BUMD, seta seluruh peserta apel.