SATUJABAR, BANDUNG – Berbagai cara dilakukan pemerintah Garut untuk mendorong pemulihan ekonomi di wilayahnya. Salah satunya adalah menggelar Garut Festival atau G-Fest. Even ini berlangsung 8 Desember hingga 10 Desember 2022.
Event yang digelar antara lain berupa fashion show atau Peragaan Busana Batik Garutan dan Kabaya Sunda. Festival melibatkan seluruh dinas, badan, dan kecamatan.
Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum, Budi Gan Gan Gumilar mengatakan, kegiatan ini sesuai gagasan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Bupati menginginkan pelaksanaan Garut Festival dapat membangkitkan ekonomi di Kabupaten Garut.
Di mana peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ini menjadi salah satu indikator keberhasilan dari Garut Festival.
“Maka pada saat festival ini dilakukan spending ekonomi yang ada di Kabupaten Garut itu sangat meningkat tinggi, itu yang menjadi indikator di dalam keberhasilan festival ini,” ucapnya.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri Techincal Meeting Lomba Peragaan Busana Batik Garutan dan Kabaya Sunda.
Rapat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat 2 Desember 2022.
Budi memaparkan, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilakukan melalui festival budaya. Yaitu lomba Batik Garutan yang menjadi salah satu subsektor dari ekonomi kreatif di Kabupaten Garut.
Menurutnya, Garut memiliki 5 fokus kedalam subsektor ekonomi kreatif, salah satunya itu adalah fashion. “Fashion ini kita genjot bagaimana untuk meningkatkan kreativitas para pelaku usaha ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Garut untuk meningkatkan mutunya, untuk meningkatkan penjualannya, dan untuk meningkatkan bagaimana kualitas batik garutan ini bisa diterima tidak hanya oleh orang Garut saja, tapi juga untuk tingkat dunia,” ujarnya.
Ia berharap melalui festival ini Batik Garutan bisa semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat.
Tidak hanya oleh masyarakat Garut tetapi juga dapat semakin mendunia.
Selain itu, ia juga berharap, pelaksanaan kegiatan peragaan busana kebaya dan batik ini dapat berjalan dengan baik.
FASHION SHOW
Kepala Disperindag ESDM Garut, Nia Gania Karyana menambahkan, kegiatan lomba peragaan busana atau fashion show ini merupakan rangkaian kegiatan dari Garut Festival (G-Fest) yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Desember hingga 10 Desember 2022 mendatang.
“Nah, kenapa fashion show, tujuannya tidak hanya mempertunjukkan khas Garut misalnya tenun atau batik tetapi lebih ke arah meningkatkan program peningkatan produk dalam negeri,” ucapnya.
Pada pelaksanaan nanti, imbuhnya, para kepala dinas dan camat memakai batik baru yang merupakan produk lokal Garut, maka itu akan menjadi nilai dukungan terhadap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Yang kedua, lebih menunjukkan bukan lenggak-lenggoknya yang paling pokok, tetapi beberapa aksesoris yang mungkin akan dibawa dari kecamatan atau SKPD. Nah, sehingga pernak pernik ini menjadi bagian penting, menjadi ciri khas untuk dipromosikan di saat fashion show itu,” tuturnya.
Kadisperindag Garut menambahkan, peragaan busana kebaya nanti akan diperagakan oleh setiap kecamatan di Kabupaten Garut.
Sementara untuk batik sendiri akan diperagakan oleh setiap.
“Makanya berbeda antara dinas dengan kecamatan, kecamatan lebih diwajibkan berkebaya, sementara para kepala SKPD adalah batik, yang penting batik garutan, batik tulis atau batik yang sejenis batik tulis,” tuturnya.
Output yang ingin dihasilkan dalam peragaan busana kebaya dan batik ini adalah menciptakan kecintaan kepada produk Garut.
Serta meningkatkan nilai jual dan promosi produk Garut yang bisa ditampilkan melalui fashion show.
“Harapannya semua SKPD, kecamatan bisa mendukung secara penuh kegiatan ini. Dengan demikian kalau kita mendukung berarti kita ikut meningkatkan peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.