BANDUNG – Putri hadapi Intanon di Perempat Final Malaysia Open 2025. Pemain tunggal putri itu sukses melaju ke perempatfinal Malaysia Open 2025 setelah mengalahkan Julie Dawall Jakobsen dari Denmark dengan skor 21-16, 21-12.
Dalam pertandingan Kamis 9 Januari 2025 itu, Putri mengaku sempat kesulitan di awal laga akibat pola permainan cepat lawan.
“Lawan mempunyai pola permainan yang cepat, jadi kalau diladeni pasti akan tertekan. Itu yang saya alami di awal laga sampai interval gim pertama. Setelah itu, saya berhasil meredam kecepatannya dan mengontrol permainan hingga laga berakhir,” ujar Putri dikutip PBSI.
Ini merupakan turnamen level atas (Super 750 dan Super 1000) pertama Putri setelah Indonesia Open tahun lalu. Ia pun merasa senang bisa mencapai perempatfinal. “Besok saya akan menghadapi Ratchanok Intanon. Semoga saya bisa bermain nothing to lose dan mendapatkan hasil yang terbaik,” tambahnya.
Putri juga menyebutkan bahwa pelatihnya, Imam Tohari, tidak banyak mengubah pola permainan, hanya menambahkan sedikit kebiasaan dalam pukulannya. “Di luar lapangan, coach Imam sosok yang kebapakan. Hubungan kami di tunggal putri seperti bapak dan anak,” ungkap Putri.
Anthony Terhenti
Anthony Sinisuka Ginting terhenti di Malaysia Open 2025 setelah kalah dari Kunlavut Vitidsarn dari Thailand dengan skor 7-21, 10-21 dalam pertandingan yang berlangsung pada 9 Januari 2025 di Axiata Arena Kuala Lumpur Malaysia.
Ginting mengungkapkan bahwa ia tidak bisa menampilkan performa terbaiknya dari awal hingga akhir pertandingan. Sehingga Anthony Sinisuka Ginting terhenti di Malaysia Open 2025.
“Pada hari ini saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan saya dengan baik. Kunlavut juga bukan pemain yang mudah memberikan poin, dia bermain sangat baik,” ujar Ginting seperti dikabarkan Humas PBSI.
Ginting juga mengungkapkan bahwa ini adalah turnamen pertamanya setelah dua bulan masa pemulihan cedera, sehingga kondisi fisik dan teknikalnya belum sepenuhnya optimal. “Setelah ini, saya pasti akan berdiskusi dengan pelatih untuk evaluasi dan persiapan menuju turnamen selanjutnya,” tambahnya.
Perbedaan kualitas permainan sangat terasa, menurut Ginting. “Bila dibandingkan dengan pertandingan kemarin, permainan Kunlavut jauh lebih baik. Ternyata level fisik dan kebugaran saya belum cukup untuk bertanding melawan pemain-pemain sekelas dia,” ungkap Ginting.