BANDUNG – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping, pada Sabtu (09/11).
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara kedua negara yang telah terjalin selama berabad-abad.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menekankan bahwa Tiongkok bukan hanya dipandang sebagai kekuatan besar, tetapi juga sebagai peradaban yang memiliki hubungan sejarah panjang dengan Indonesia.
“Kita telah hidup berdampingan selama berabad-abad, dan budaya serta masyarakat kita telah saling berhubungan selama bertahun-tahun,” ujar Presiden Prabowo dikutip situs Kemlu.
Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok, guna mencapai kesejahteraan dan stabilitas di kawasan Asia.
Ia percaya bahwa kerjasama yang semakin erat akan menciptakan suasana kondusif di kawasan tersebut.
“Tiongkok adalah mitra ekonomi strategis utama Indonesia dan salah satu investor terbesar di Indonesia,” lanjutnya.
Presiden Prabowo menilai bahwa hubungan ini telah berkembang menjadi kemitraan strategis yang komprehensif dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Kerja Sama Investasi
Sebagai bagian dari upaya penguatan hubungan bilateral, Presiden Indonesia juga mengungkapkan bahwa ia akan menghadiri pertemuan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia dengan sejumlah perusahaan besar Tiongkok pada hari berikutnya, di mana akan ada penandatanganan perjanjian investasi senilai lebih dari USD 10 miliar.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga mengenang momen penting pertemuannya dengan Presiden Xi pada bulan April lalu, saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
“Saya sangat terkejut karena saya hanya meminta pertemuan singkat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi Presiden Xi menerima dan memberikan saya kehormatan besar,” kenang Prabowo.
Presiden Prabowo juga mengapresiasi kehadiran utusan khusus dari Tiongkok pada pelantikannya, yang ia anggap sebagai bentuk penghormatan terhadap Indonesia. Ia menegaskan bahwa kemitraan erat antara kedua negara kini merupakan sesuatu yang sangat alami, terutama di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi global yang terus berkembang.
Kedua kepala negara juga menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan penting dalam berbagai bidang kerja sama.
Beberapa kesepakatan tersebut antara lain:
Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke Tiongkok;
Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan;
Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru;
Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral;
Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau;
Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air;
Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.
Penandatanganan kesepakatan-kesepakatan tersebut mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan dalam berbagai bidang, sekaligus menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam menjalin kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok ke depan.